Nelayan di Cilincing Terpaksa Berutang ke Warung untuk Penuhi Kebutuhan Akibat Tak Melaut 3 Bulan

Minggu 07 Mar 2021, 16:08 WIB
Akibat cuaca buruk puluhan kapal nelayan Cilincing, Jakarta Utara bersandar di dermaga tidak ada aktifitas melaut. (Yono)

Akibat cuaca buruk puluhan kapal nelayan Cilincing, Jakarta Utara bersandar di dermaga tidak ada aktifitas melaut. (Yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara tidak kunjung bisa melaut selama 3 bulan terakhir akibat cuaca buruk yang terus terjadi. Nelayan pun terpaksa harus berhutang ke warung untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari karena penghasilan utama dari mencari ikan tidak ada.

Dari pantauan Poskota di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara pada Minggu (7/3/2021), para nelayan tampak tidak melakukan aktivitas menangkap ikan.

Bahkan sebagian dari mereka memilih tidur di perahu yang bersandar di dermaga. Terlihat juga beberapa nelayan yang sedang fokus memperbaiki jaring untuk mengisi waktu.

Baca juga: Waduh..Nelayan di Karangantu Nganggur 3 Bulan Gegara Cuaca Buruk

Kurdianto (51) salah satu nelayan mengatakan, dirinya bersama lebih dari 50 teman lainnya, harus mengencangkan ikat pinggang selama 3 bulan ke belakang.

"Ya begini, kalau lagi kosong sampe berbulan-bulan udah 3 bulan ini tidak melaut. Penghasilan nol besar," kata Kurdi panggilan akrabnya saat ditemui di Cilincing.

Kurdi yang sudah 40 tahun menjadi nelayan, masih bersyukur karena untuk makan sehari-hari saat ini dirinya dibantu oleh anak pertamanya yang bekerja sebagai PPSU di Kelurahan Cilincing.

"Ya saya bersyukur, anak pertama saya laki-laki umurnya 26 tahun, bantu kalau untuk makan. Tapi kalau untuk rokok ya kita utang ke warung," jelas bapak 3 anak asal Cirebon, Jawa Barat.

Baca juga: Tinggi Gelombang Hingga 6 Meter, BMKG Keluarkan Peringatan Nelayan Dilarang Melaut

Ia mengungkapkan, selama tidak melaut, utangnya di warung sudah lebih dari Rp2 juta untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

"Saya saja utang di warung udah lebih Rp2 juta kali. Nanti kalau mulai melaut lagi ya baru bayar dicicil," ungkapnya.

Kurdi bersama teman lainnya justru khawatir bila dipaksakan melaut hal buruk akan terjadi karena cuaca sedang tidak stabil.

"Kalau kapal yang rusak kena ombak atau badai masih bisa kita perbaiki, tapi kalau nyawa kan gimana. Kita kan taruhannya nyawa juga kalau melaut," cetusnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Lebak Tak Bisa Melaut dan Hadapi Musim Paceklik

Arif, nelayan lainnya, mengatakan adanya angin barat dan ombak yang tinggi membuat aktivitasnya melaut beberapa bulan belakangan jadi terhambat.

"Pernah sore berangkat cari ikan, pada sampai tengah laut ada angin barat, ya mau gak mau nginep di Pulau Damar (Kepulauan Seribu). Dari pada celaka," ucap Arif.

Akibatnya ia pun pulang dengan tangan kosong karena ia dan ke dua teman satu kapalnya tak berhasil menjaring ikan.

"Dari pada tekor, karena buat solar mending kita nggak melaut dulu sampai cuaca bagus," tuturnya. (yono/tha)

Berita Terkait
News Update