KRAMAT JATI, POSKOTA.CO.ID – Harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional terpantau belum stabil. Bahkan hingga saat ini masyarakat dihadapkan dengan tingginya harga tersebut sejak pertengahan tahun lalu.
Selain cabai rawit merah yang terus melambung, harga telur ayam nyatanya turut mengalami kenaikan.
Berikut daftar harga kebutuhan pokok di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur:
Cabai rawit mencapai Rp130 ribu perkilogram. Angka itu selalu turun naik dalam tiga hari belakangan ini dan membuat pusing pembeli maupun pedagang.
"Ya begini saja harga cabai merah keriting, sebelumnya mencapai Rp150 ribu, kemarin turun jadi Rp120 ribu dan kini jadi Rp130 ribu lagi," kata Sri Mulyani, 47, pedagang di pasar Kramat Jati, Minggu (7/3/2021).
Baca juga: Harga Cabai di Pasar Slipi Terus Melambung Tinggi, Pedagang Terpaksa Mengurangi Jumlah Penjualan
Sri mengatakan, akibat tingginya harga para pembeli pun biasanya lebih memilih untuk mencampur cabai yang mereka beli. Bahkan saat ini masyarakat mulai memilih cabai merah kering sebagai gantinya.
"Karena harga cabai kering itu lebih murah seharga Rp80 ribu perkilogram, makanya sekarang pada di campur," ujarnya.
Menurut Sri, beralihnya pembeli dari cabai segar ke cabai kering lazim dilakukan saat harga komoditas melonjak seperti sekarang. Cara ini menjadi siasat pembeli agar tetap bisa mengkonsumsi cabai.
"Karena harga semua jenis cabai naik, jadi beli cabai lain pun tetap mahal, cabai rawit hijau, cabai keriting. Kenaikan sekitar 50 persen dari harga normal," tuturnya.
Sri menjelaskan, untuk harga cabai merah sendiri saat ini masih Rp65 ribu perkilogram, cabai merah besar dijual dengan harga Rp59 ribu perkilogram. Sementara itu cabai rawit hijau dibanderol dengan harga Rp74 ribu perkilogram yang masih sama harganya dengan beberapa waktu lalu.
"Kalau untuk bawang merah sekarang Rp43 ribu perkilogram, dan bawang putih Rp33 ribu perkilogram," paparnya.
HARGA TELUR
Sementara itu, kenaikan harga juga terlihat pada telur ayam yang kini mencapai Rp25 ribu perkilogram. Hal itu kembali naik setelah sebelumnya mencapai Rp24 ribu.
"Ini telur lagi tinggi lagi, Minggu lalu sekilo masih dapat Rp21 ribu, sekarang naik jadi Rp25 ribu lagi," ujar Samsul, pedagang telur ayam.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Pasar Slipi Mengalami Kenaikan, Omzet Pedagang Anjlok
Dikatakan Samsul, kenaikan harga telur ayam sendiri sudah terjadi sejak akhir tahun lalu dan hingga kini belum juga turun. Menurut informasi yang didapat, ia menyebut kenaikan harga telur akibat harga pakan ayam yang melonjak tinggi.
"Ya gara-gara pakannya mahal, sekarang harga telurnya ikut kena imbas. Makanya saat ini yang beli biasanya dua kilogram, jadi satu kilogram," ungkapnya. (ifand/tha)
