Ramai Diperbincangkan, Ini Komentar Dikta Perihal Surat Terbuka Musisi Untuk Jokowi

Kamis 04 Mar 2021, 19:15 WIB
Pradikta Wicaksono (cr07)

Pradikta Wicaksono (cr07)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pradikta Wicaksono atau akrab disapa Dikta turut berkomentar perihal surat terbuka yang dilayangkan para musisi Indonesia kepada Presiden Joko Widodo. 

"Ya itu sebenernya suara kita sebagai seniman ya. Terutama musisi," ujarnya pada media, Kamis (4/4/2021) di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan. 

Menurut Dikta, musisi merupakan perkerjaan yang erat hubungannya dengan publik. Surat yang di kirimkan untuk presiden itu adalah sebuah uneg-uneg para musisi yang selama ini terdampak pandemi.

Dimana mereka kehilangan banyak pekerjaan karena tidak bisa melakukan penampilan offline. 

"Karena lahan kerjaan kita emang di situ, jadi uneg-uneg gimana caranya supaya kita tetep kerja tapi jaga protokol, bisa tetep jaga kesehatan juga," jelasnya.

Sebagai sesama musisi tentu Dikta mendukung isi surat tersebut. Menurutnya tidak ada hal negatif yang dipaparkan oleh para musisi. Itu hanya bagian curahan hati dan rasa rindu para musisi untuk menghibur lagi. 

"Gini, itu surat itu isinya positif ya menurut saya, itu kan keluh kesah kita sebagai musisi. Memang keluh kesah 'pak saya mau kerja lagi' mau menghibur lagi," terang pria berkacamata tersebut.

Sepi job ini juga dialami oleh volkalis band Yovie and Nuno.

Meskipun saat ini ada alternatif untuk melakukan konser lewat online. Itu tidak bisa jadi patokan karena baginya energi yang didapat berbeda ketika bertemu penggemar atau tidak.

"Kebetulan enggak (ada job manggung) kalau banyak pasti tidak akan ada surat itu dari musisi-musisi, bukan gak terlalu banyak memang enggak ada," jujurnya.

"Paling beberapa virtual Yovie n Nuno tapi makin ke sini orang juga bosen virtual ya. Kita kan main musik itu butuh energi dari yang nonton, penonton juga gitu, kita butuh interaksi itu. Lama2 orang pasti kan bosen," ungkap Dikta.

Para musisi Indonesia disini, lanjut Dikta, mencoba untuk meminta solusi pada pemerintah. Berharap bisa kembali bermusik.

"Jadi itu kaya gimana dong pak kerjaan kita di situ jadi berharap solusi atau apa," akhirnya. 

Diketahui, pada Rabu, (3/3/2021), para seniman, musisi dan pelaku industri kreatif kompak mengunggah surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. 

Terdapat 14 asosiasi yang termasuk dalam kampanye ini, yakni APMI, ASPERAPI IECA,  PECAHIN, FESMI, AVJI, IMARINDO, Forum Jazz Indonesia, IVENDO, Forum Backstagers Indonesia, STAMINA, PKPE, IPAMI, SPMI, dan Jogja Festivals.

Baca juga: Waspada! Presiden Jokowi Ingatkan Indonesia Masuk 35 Negara Rawan Bencana

Surat terbuka ini dtembuskan juga kepada para pemangku kepentingan yang terhubung dengan seniman Indonesia, sepeti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dan Ketua Satgas Covid-19 Nasional Doni Monardo.

Simak isi lengkap surat terbuka para musisi untuk Jokowi!

Yang mulia Bapak Presiden yang kami hormati,

Bulan ini, setahun lalu, Bapak Presiden Jokowi mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia. Sejak itu, kehidupan kita tak pernah lagi sama.

Kita terpaksa beradaptasi dengan mode pasif: bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

Setelah setahun berlalu, ternyata banyak yang mampu bertahan. Kita semua, yang berhasil bertahan sejauh ini, bisa menyaksikan dimulainya vaksinasi; dan dari sanalah kita bisa melihat terang. Penting untuk merespons momentum itu dengan langkah terukur.

Caranya dengan menggerakkan sektornya sebagai bagian penyelesaian pandemi dan dampak-dampaknya.

Sejak Maret tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat. Kini tibalah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki.

Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati. Tergesa-gesa akan membuat terang yang mulai tampak bisa padam kembali karena kecerobohan.

Pengalaman melewati pahitnya bulan-bulan paling kritis pandemi menjadi bekal untuk menyikapi momentum dengan kepala dingin.

Hiburan memang penting, tapi kami sadar tak ada yang lebih penting selain keselamatan. Kami memang ingin sektor kami bisa berjalan kembali, namun kami tahu bahwa kami tidak boleh egois sehingga wajib mengintegrasikan kerja-kerja kami dengan agenda penyelesaian pandemi.

Kami memiliki jejaring persona yang punya kapasitas mempengaruhi pengikutnya untuk menyukseskan kampanye vaksinasi nasional.

Reputasi dan pengalaman kami di bidang event (baik corporate, private hingga social event) dapat dimanfaatkan untuk merancang dan mengelola aktivasi kampanye vaksinasi.

Seiring makin berlimpahnya pasokan vaksin, padu-padan antara event kecil, sedang dan besar dengan agenda vaksinasi masyarakat menjadi mungkin direalisasikan bersama.

Beri kami kepercayaan memutar lagi roda industri kreatif secara bertahap.

Kami siap menjalankan CHSE, penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) yang telah disiapkan Kemenparekraf dan kami bersedia diaudit setiap saat.

Kami memiliki jejaring persona yang punya kapasitas mempengaruhi pengikutnya untuk menyukseskan kampanye vaksinasi nasional.

Reputasi dan pengalaman kami di bidang event (baik corporate, private hingga social event) dapat dimanfaatkan untuk merancang dan mengelola aktivasi kampanye vaksinasi.

Seiring makin berlimpahnya pasokan vaksin, padu-padan antara event kecil, sedang dan besar dengan agenda vaksinasi masyarakat menjadi mungkin direalisasikan bersama.

Beri kami kepercayaan memutar lagi roda industri kreatif secara bertahap. Kami siap menjalankan CHSE, penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) yang telah disiapkan Kemenparekraf dan kami bersedia diaudit setiap saat.

Reputasi kami selama ini salah satunya terbentuk oleh kenyamanan dan keselamatan penonton (publik) saat menikmati apa pun bentuk dan skala kegiatan kami.

Dengan rendah hati kami menawarkan diri memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mendukung agenda pemerintah menuntaskan pandemi dan dampak-dampaknya, baik dampak pada kesehatan masyarakat hingga pada seni dan budaya. (cr07/mia)

Berita Terkait

 Dikta Umumkan Keluar dari Yovie and Nuno

Kamis 29 Jul 2021, 13:15 WIB
undefined

News Update