Pro dan Kontra Masyarakat Terkait Rencana Pembelajaran Tatap Muka

Kamis 04 Mar 2021, 23:02 WIB
Jelang Pembelajaran Tatap Muka. (toga) 

Jelang Pembelajaran Tatap Muka. (toga) 

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berencana melangsungkan pembelajaran tatap muka pada ajaran baru, Juli 2021 menuai pro dan konta dari masyarakat. 

Banyak yang menilai kebijakan tersebut meruappak suatu hal yang dipaksakan, dan beresiko terjadinya penularan terhadap anak didik. 

Bahkan ada yang menilai hal tersebut merupakan keputusan tepat yang diambil pemerintah mengingat kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuat jenuh peserta didik, dan wali murid. 

Seperti yang diungkapkan Syahbudin Atthar (48), warga Kreo, Larangan yang keberatan jika anaknya diajak mengikuti sekolah tatap muka pada Juli 2021. 

Dirinya menilai hal tersebut tidaklah efektif lantaran keakuratan vaksin belum menjamin masyarakat bebas dari Covid-19. 

"Kalau nanti tatap muka dilaksanakan, resiko yang ditempuh sangat tinggi karena enggak ada jaminan untuk anak-anak di sekolah tidak tertular Covid-19," ujar Atthar kepada poskota.co.id, Rabu (4/3/2021).

Atthar mengatakan dirinya keberadaan dengan kebijakan yang akan diambil pemerintah, lantaran tidak ada jaminan yang pasti terkait kapan berakhirnya Covid-19. 

Baca juga: Kemendikbud Gandeng Sektor Swasta Berikan Modul Pendidikan Jarak Jauh Luar Jaringan Jenjang Sekolah Dasar

"Bila guru sudah divaksin dan lain sebagainya, kan enggak ngejamin kalau orang yang divaksin tetap sehat. Singkatnya sebagai wali murid, saya keberatan, belum saatnya," paparnya.

Sementara itu, Chairul (44), Warga Kota Tangerang mengaku setuju dengan rencana pembelajaran dengan metode tatap muka yang rencananya akan digelar pada tahun ajaran baru 2021. 

Chairul berpendapat kalau trend kasus covid-19 sudah mulai turun, dirinya akan mendukung kebijakan tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Berita Terkait
News Update