LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak kembali lockdown (ditutup) kali ini selama 10 hari. Hal itu dilakukan karena terdapat beberapa pegawai terkonfirmasi positif Covid - 19.
Penutupan Kantor Kemenag Lebak terhitung semenjak hari Kamis, 4 Maret sampai 14 Maret 2021, setelah salah satu pegawai meninggal di RSUD Adjidarmo dan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Malangnengah, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
"Kami sampaikan pelayanan publik tatap Muka pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak ditutup sementara. Untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid - 19," kata Kepala Kemenag Lebak H Ahmad Tohawi kepada awak media, Kamis (04/03/2021).
Baca juga: Lebak Waspada Klaster Perkantoran, Banyak Kantor Pemerintah Dilockdown
Ia menjelaskan, selama lockdown pelayanan publik akan dilakukan secara daring atau online.
"Selama penutupan sementara, pelayanan di alihkan menjadi secara Online," katanya.
Lebih lanjut, Ia mengimbau kepada seluruh pegawai diminta untuk menjaga Kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh dan mematuhi ProtokolKesehatan. Dengan melaksanakan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilisasi dan interaksi.
Baca juga: 12 Pegawai Positif Covid-19, Kantor Disbudpar Lebak Lockdown hingga 3 Maret
"Bagi pegawai yang merasakan gejala ringan seperti flu, demam, batuk, sesak nafas dan hilang Indra penciuman atau nyeri tenggorokan diminta untuk melaksanakan Isolasi Mandiri. Apabila merasakan gejala semakin memburuk harap segera memeriksakan diri ke rumah Sakit rujukan Covid - 19," katanya.
Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak Humaedi Hakim menuturkan, pelayanan tatap muka di kantor sementara memang tutup.
"Namun kita membuka pelayanan online. Jadi sekalipun secara tatap muka tutup tetapi pelayanan tetap berjalan," katanya.
Baca juga: Kantor Kemenag Lebak Ikut Lockdown, Pelayanan Dialihkan Lewat Online
Sementara itu, Pelaksana Kehumasan Kantor Kementerian Agama Lebak Anjas Badrudin menuturkan, dirinya tidak mengetahui positif tidaknya.
"Informasi positif apa enggak nya bisa dicari ke Rumah Sakit. Soalnya dari rumah sakit enggak ada tembusan ke kita," katanya. (Yusuf Permana/Kontributor/win)