ADVERTISEMENT

Menyiasati Mahalnya Harga Cabai Rawit Merah, Pedagang di Pasar Anyar Tangerang Mencampur dengan Cabai Hijau Muda

Rabu, 3 Maret 2021 18:50 WIB

Share
Menyiasati Mahalnya Harga Cabai Rawit Merah, Pedagang di Pasar Anyar Tangerang Mencampur dengan Cabai Hijau Muda

TANGERANG  - Pedagang cabai di Pasar Anyar, Kota Tangerang, menyiasati kenaikan harga cabai dengan mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit hijau muda. 

Kholifa (30), pedagang di Pasar Anyar mengatakan dirinya sengaja menjual cabai yang telah dicampur agar para pembeli tidak terlalu mahal dalam membeli cabai. 

"Jadi yang campuran harganya Rp110 ribu. Saya campur yang merah sama yang ijo (dan) kuning gini biar pembeli juga gak merasa terlalu mahal," ujar Kholifa saat ditemui di lokasi, Rabu (3/3/2021). 

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Melambung Hingga Tembus Rp140 Ribu/kg, Pemilik Warung Makan di Ancol Pilih Tutup Sementara

Kholifa mengatakan bagi pembeli yang ingin membeli cabai merah tanpa dicampur, dirinya menghargai Rp130 ribu perkilogram.

Dirinya mengakui kenaikan harga cabai merah  mulai dirasakan bertahap sejak satu bulan lalu dari harga Rp80 ribu perkilogram. 

"Sebelumnya, sekilo cabe rawit merah itu harganya cuma Rp80 ribu, sekarang Rp130 ribu. (terkait kenaikan harga) Ya proteslah dengan kenaikan ini, apa lagi (sedang) Pandemi Covid-19," katanya. 

Baca juga: Lebih Pedas dari Rasanya, Harga Cabai di Pasar Koja Meroket Capai Rp.140.000 Pedagang Menjerit

Sementara Hariyati (46), pembeli di Pasar Anyar mengaku keberatan dengan kenaikan harga cabai rawit merah. 

Dirinya mengaku membeli cabai rawit yang dicampur agar tidak terlalu mahal, lantaran dirinya akan melakukan hajatan. 

"Iya nih kebetulan mau ada hajatan, jadi pengen beli cabe yang banyak gitu. Ya saya campur aja beli cabe biasa sama cabe rawit," kata Hariyati.

Baca juga: Kenaikan Harga Sayuran dan Cabai di Pasar Palmerah Melejit Capai Rp140.000/Kg

Dirinya berharap agar pemerintah turut campur tangan mengendalikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok agar tetap terkendali sak tidak memberatkan rakyat. 

"Biar cepet turun, biar seperti kemarin (harganya), jadi tidak memberatkan masyarakat," jelasnya. (toga/win) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT