Satpol PP Kalah Cerdik Awasi THM Langgar Prokes, Wagub DKI Minta Bantuan Warga: Ikut Pasang Mata dan Telinga!

Selasa 02 Mar 2021, 10:45 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (deny)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kewalahan dalam melakukan pengawasan banyaknya kafe dan tempat-tempat hiburan malam (THM) yang nekat beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Karenanya, warga pun diajak untuk ikut membantu mengawasi dan juga langsung melaporkan bila mendapati THM yang melanggar.

"Sebanyak apapun aparat yang kami hadirkan, termasuk aparat TNI-Polri membantu namun yang kami awasi banyak jumlahnya hingga berapa ribu kafe, tempat hiburan dan lain sebagainya," terang Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, Senin (1/3/2021) malam.

Baca juga: Millen Cyrus Kembali Ditangkap karena Narkoba di kafe Brotherhood, Kini Lokasi Disegel Petugas

Pria yang disapa Ariza ini pun, bahkan meminta masyarakat ikut memasang mata dan telinga untuk turut membantu mengawasi dan menyampaikan ke Pemprov DKI, jika menemukan kafe dan tempat hiburan yang nekat melanggar.

"Laporkan akan kami tindak, tidak usah repot-repot (menindak sendiri). Pasti kami tindak dan berikan sanksi sesuai aturan yang ada," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah kafe dan tempat hiburan malam (THM) di Jakarta masih banyak ditemukan beroperasi pada masa PSBB. Bahkan di Jakarta Barat, RM Kafe yang beroperasi hingga melewati batas aturan memicu terjadinya korban penembakan.

Baca juga: Kutuk Aksi Oknum Polisi di RM Kafe, Anggota DPR Ini Sebut Tindakan Pribadi, Jangan Sampai Menyeret-nyeret Institusi

Akibatnya, tiga orang tewas, termasuk salah satunya anggota TNI. Pelakunya merupakan oknum polisi berhasil ditangkap dan telah ditangani Polda Metro Jaya.

Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, banyak pengelola kafe mau pun tempat hiburan nekat beroperasi dan melanggar aturan dengan cara mengelabui petugas. Mereka main 'kucing-kucingan' dengan petugas hingga seakan petugas kalah cerdik.

"Mereka seolah menutupnya (pada pukul 21.00), namun dibukanya kembali (pukul 24.00). Begitu pun cara lainnya mereka mengelabui dengan mengarahkan pengunjungnya untuk parkir di luar gedung hingga seolah tidak ada terlihat aktivitas," beber Arifin. (deny/ys)

Berita Terkait

News Update