Pengamat: Pilpres 2024 Kemungkinan Ada 3 Capres

Selasa 02 Mar 2021, 09:58 WIB
Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.(dok)

Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.(dok)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Peneliti Indopolling Network, Wempy Hadir memprediksi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berpeluang menghadirkan tiga pasangan calon presiden (Capres)

Ia pun menjelaskan, pertemuan ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto dengan ketua umum Nasdem, Surya Paloh bisa jadi ancang-ancang untuk bisa membangun koalisi dalam Pilpres 2024.

"Apalagi pembicaraan kedua tokoh tersebut membahas terkait konvensi capres 2024 yang akan dilakukan oleh kedua partai," katanya, Selasa (2/3/2021).

Bila konvensi berhasil dilakukan, maka posisi calon wakil presiden (cawapres) jatuh ke partai Golkar. Sebagai ketua umum, Airlangga punya privilege untuk jadi cawapres, "Tinggal menunggu hasil konvensi capres nanti jatuh ke siapa," ungkapnya.

Baca juga: Ketua MPR: Amandemen UUD 1945 Tak akan Jadi Bola Liar Ubah Pasal Pemilihan Presiden Langsung

Wempy juga  memperkirakan ada tiga poros dalam pertarungan Pilpres 2024. Poros pertama ada Golkar dan Nasdem yang memiliki kekuatan elektoral sebesar 25, 4 persen kursi DPR RI.

Jika PKS juga akan ikut bergabung, maka secara elektoral poros ini mempunyai 34, 1 persen kursi DPR RI. Itu artinya mereka sudah layak secara undang-undang untuk mengusung paket capres dan cawapres pada pilpres 2024 nanti.

Poros yang kedua adalah Poros PDIP-Gerindra. Poros PDIP-Gerindra merupakan poros yang mempunyai kekuatan yang signifikan.

Apalagi kedua partai ini merupakan rulling party. Dengan demikian mempunyai sumber daya kekuasaan yang sangat berpengaruh untuk memenangkan pilpres 2024.

Baca juga: Divif 2 Kostrad Gelar Latihan Pengamanan Pemilihan Presiden

Bisa saja partai PKB akan bergabung dengan poros ini. Dengan demikian, secara elektoral perolehan kursi DPR RI untuk poros ini adalab 45,92 persen.

"Angka sudah sangat layak untuk mengusung capres dan cawapres pada pilpres 2024 nanti. Bahkan PDI Perjuangan sendiri sesungguhnya tanpa harus berkoalisi pun bisa mengusung capres dan cawapres sendiri karena mempunyai kursi DPR RI sekitar 22,26 persen," jelasnya.

Sementara poros ketiga adalah poros Demokrat yang mungkin saja akan menggandeng PAN dan PPP.

Dengan demikian poros ini bisa mengusung capres dengan cawapres sebab secara elektoral mereka mempunyai perolehan kursi DPR RI sekitar 20,34 persen.

Baca juga: Hasil Pilkada Tidak Mempengaruhi Pemilihan Presiden

Namun, ia tak memungkiri mengingat bahwa agenda Pemilihan Presiden 2024 masih lama. Ia pun menduga bisa saja yang dilakukan Nasdem dan Golkar hanya untuk meningkatkan posisi tawar dalam koalisi hari ini.

Terlebih lagi Nasdem dan Golkar merupakan partai koalisi pemerintah saat ini.

"Jadi menurut saya rencana koalisi yang dibangun masih sangat rapuh ditengah partai masih membutuhkan posisi kekuasaan dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin," ujarnya.

"Terbukti dalam pembahasan RUU Pemilu, awalnya Nasdem dan Golkar getol mendorong revisi, tapi dalam perjalanan setelah dilakukan komunikasi dengan presiden Jokowi, semua berbalik arah," ucapnya. (CR02/tri)

Berita Terkait

Satu Putaran Banyak Keuntungan

Senin 08 Jan 2024, 05:52 WIB
undefined
News Update