JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - DPP Barisan Massa Demokrat (BMD) meminta Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mundur dari jabatannya.
"Dengan ini saya sebagai Ketua Umum, jajaran DPP dan Kepengurusan BMD (Barisan Muda Demokrat) di daerah seluruh Indonesia meminta dengan hormat supaya Ketua Partai Demokrat AHY segera mundur dari jabatannya Ketua Umum Partai Demokrat," kata Ketua Umum Barisan Massa Demokrat, Supandi R Sugondo, di bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (2/3/2021).
Supandi mengatakan, kepada seluruh pengurus jajaran Barisan Masa Demokrat di Indonesia, 34 provinsi, walaupun banyak gangguan sehingga menjadi 28 provinsi, di cabang juga banyak gangguan tetap meminta semua menjaga marwah Partai Demokrat.
"Enggak apa-apa perjuangan ini adalah perjuangan yang beritikad untuk mengembalikan marwah Partai Demokrat," katanya.
Baca juga: Pendiri Partai Demokrat: AHY Tak Mampu Jadi Pemimpin
Supandi mengatakan, 17 tahun pihaknya berjuang untuk kejayaan Partai Demokrat, menyumbang tenaga, pikiran, waktu, bahkan materi, dengan harapan Partai Demokrat akan terus menjaga nilai-nilai demokrasi, keterbukaan, kejujuran, kesamaan, dan kesamaan tujuan.
"Sejak Kongres Luar Biasa di Bali 2013, Kongres keempat di Surabaya 2015, Kongres kelima di Jakarta 2020, kami memperhatikan dengan seksama, khususnya perhelatan pemilu legislatif 2014. Meskipun Pak SBY menakhodai langsung sebagai Ketua Umum Demokrat, dan kala itu masih menjabat Presiden RI. Partai Demokrat di Pileg 2014, perolehan suaranya malah menurun menjadi 10,19 persen," kata Supandi.
Sekalipun suara Pileg 2014 menurun, lanjutnya, kongres keempat di Surabaya pada 2015, Pak SBY kembali dikukuhkan menjadi Ketua Umum periode 2015-2020.
"Memasuki perhelatan Pilkada DKI 2017, Partai Demokrat menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon kepala daerah dalam pilkada DKI Jakarta tanpa melalui proses, syarat, dan ketentuan berlaku dalam penjaringan kepala daerah," ucapnya.
Ia mengatakan, Partai Demokrat kehilangan identitasnya sebagai partai modern dan terbuka. Partai Demokrat gagal membuat kaderisasi.