JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa puncak hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) menjadi momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah yang menjadi modal ketangguhan bangsa.
Itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri peringatan harlah ke-98 NU, Sabtu (27/2/2022) malam atau bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1442 H.
"Puncak harlah ini akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan bangsa Indonesia," ujar Jokowi yang disampaikan secara virtual sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Ricuh di Harlah NU Polisi Tahan 11 Anggota FPI
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara sekaligus menerangkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Presiden mengungkapkan pandemi Covid-19 yang melanda setidaknya 215 negara di dunia, selama setahun belakangan ini, memberikan dampak luar biasa, termasuk kepada masyarakat Indonesia.
"Persoalan dari sisi kesehatan akibat pandemi juga diikuti oleh dampak perekonomian yang mengakibatkan banyak warga kehilangan pekerjaan dan penghasilan," kata Jokowi.
"Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan Nahdliyin yang terdampak. Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak," tuturnya.
Untuk itu, pemerintah berupaya keras meringankan beban masyarakat di kala pandemi ini melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.
Bagi kalangan pesantren sendiri, pemerintah juga memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan masih terdapat beberapa program lain.