ADVERTISEMENT

Wamenag : Gunakan PAI Menjadi Instrumen Moderasi Beragama

Sabtu, 27 Februari 2021 10:16 WIB

Share
Wamenag : Gunakan PAI Menjadi Instrumen Moderasi Beragama

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID -  Kementerian Agama tengah menggalakkan penguatan moderasi beragama di segala layanan keagamaan, termasuk pendidikan, dan Pendidikan Agama Islam (PAI) bisa jadi salah satu instrumen diseminasinya.

 "Gunakanlah mata pelajaran Agama Islam ini menjadi instrumen untuk mendiseminasi moderasi beragama," terang Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi oo saat menutup Rakor Penyelenggaraan Ujian PAI pada Sekolah di Bekasi, Jumat malam (26/2/2021).

Hadir, Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, Direktur PAI Rohmat Mulyana, serta para Kepala Seksi PAI dan tim penyusun soal ujian.

"Pastikan jangan sampai ada soal-soal ujian yang justeru kontraproduktif dengan moderasi beragama," sambungnya.

Baca juga: Wamenag Minta Masyarakat Tidak Apriori Terhadap SKB Tiga Menteri

Menurut Wamenag, ada empat indikator tentang moderasi beragama yang bisa dijabarkan dalam soal ujian PAI. Pertama, komitmen kebangsaan. Ini diwujudkan dengan penerimaan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Konstitusi UUD 1945 serta berbagai regulasi turunannya.

"Komitmen kebangsaan juga dapat diterjemahkan sebagai cinta tanah air," jelasnya.

Kedua, toleransi. Yaitu, sikap menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, serta menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama. Sikap toleransi ini sama sekali bukanlah menyamakan semua agama atau mempercampuradukkan agama.

"Toleransi adalah kita meyakini akan agama dan keyakinan kita sebagai sebuah kebenaran, dan pada saat yang sama kita menghargai atau menghormati atas keyakinan atau agama orang lain yang berbeda," terangnya.

Baca juga: Wamenag Mengenang Sosok Syekh Ali Jaber: Beliau Berikan Contoh Keteladanan yang Mulia

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT