JAKARTA - Terkait jembatan di aliran Kali Sunter wilayah RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, yang ambruk, pihak kelurahan mengaku sudah melaporkan hal tersebut.
Mereka juga akan melakukan pengangkatan jembatan yang ambruk dalam waktu dekat.
Namun, upaya mengngkat jembatan ambruk di Cipinang Melayu tersebut, ternyata terkendala dengan kondisi bahan lempengan besi yang berat, dan ternyata jembatan ini bukan aset Pemprov DKI.
Baca juga: Warga Keluhkan Jembatan yang Ambruk Sejak Pekan Lalu di Cipinang Melayu Belum Juga Diperbaki
Lurah Cipinang Melayu, Agus Suleman mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti terkait ambruknya jembatan tersebut. Hingga kini pihaknya juga telah meminta bantuan sejumlah pihak.
"Akan segera ditindaklanjuti dengan mengangkut material jembatan yang ada di aliran kali Sunter itu," katanya, Sabtu (27/2).
Menurut Agus, bantuan yang diperlukan karena proses pengakutan material jembatan tak bisa dilakukan dengan manual.
Baca juga: Memperbaiki Kawat Sling Perahu Eretan, Endang Rukmana Hilang Ditelan Arus Sungai Ciujung
Pasalnya, jembatan itu sendiri merupakan lempengan besi yang bobotnya sangat berat.
"Kemarin saya juga sudah minta bantuan pengangkatan, secepatnya akan ditindaklanjuti," ujarnya.
Meski begitu, lanjut Agus, jembatan yang ambruk itu sendiri memang bukan aset milik Pemprov DKI.
Pasalnya, jembatan itu merupakan milik pribadi salah seorang warga dan yang bersangkutan juga sudah digusur sejak tahun lalu.
Baca juga: Diduga Mengantuk, Mobil Minibus Tabrak Truk Dari Belakang Sopir Tewas Penumpang Luka Berat
"Dan kemarin juga ambruk karena memang jembatan itu tersangkut sampah dan menumpuk sehingga cukup membahayakan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, jembatan penghubung warga di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, ambruk akibat diterjang banjir pada Sabtu (20/2) lalu.
Meski sudah sepekan berlalu, jembatan penghubung itu tak kunjung diperbaiki dan membuat akses jalan warga terganggu.
Roni (45), warga setempat mengatakan, ambruknya jembatan itu terjadi saat banjir luapan kali Sunter menerjang.
Akibatnya, jembatan yang biasanya menjadi akses warga putus dan harus berputar arah.
"Kemarin kan banjirnya mencapai 3 meter, makanya jembatannya juga terseret air. Dan tak berapa lama ambruk ke dasar kali," katanya, Jumat (26/2).
Meski sudah sepekan berlalu, kata Roni, tumpukan material jembatan yang di dominasi beton dan besi masih belum juga diangkut.
Padahal, hal itu dapat mengganggu aliran air Kali Sunter sehingga air tak mengalir dengan lancar.
"Dikhawatirkan jika tidak segera dievakuasi, dapat memperparah banjir bila hujan lebat kembali melanda kawasan Cipinang Melayu, karena air tersumbat," ujarnya. (Ifand/win)
Teks foto : suasana di jembatan di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang ambruk. (Ifand)