JAKARTA – Aksi brutal oknum polisi yang umbar tembakan di RM Café Cengkareng Barat, diharapkan menjadi kejadian indisipliner kalangan Polri. Sebab tindakan itu sangat buru dari berbagai sudut.
Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI Rudy Mas’ud, kemarin. Ia mengutuk aksi ‘koboi’ seorang oknum Polri berpangkat Bripka yang menewaskan tiga orang, salah satunya anggota TNI AD.
Dia mengecam tindakan Bripka CS, menurutnya perbuatan tersebut layak diberi sanksi pecat dengan tidak hormat dan diganjar hukuman berat.
Baca juga: RM Cafe, Menurut Ketua RW Awalnya Toko Pakaian, Lalu Biliar, Berdiri Kafe Sebenarnya Ditolak Warga
Rudy Mas’ud menegaskan, bahwa aksi ‘koboi’ tersebut telah mencoreng wajah Kapolri Baru Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang baru bulan Januari lalu dilantik. “Sangat memalukan. Saya mengutuk aksi brutal tersebut,” tegasnya
Rudy Mas’ud sebagai anggota Komisi III DPR menegaskan, tindakah brutal oknum Polri tersebut harus dilihat bahwa hal itu dilakukan atas nama pribadi.
“Jangan sampai menyeret-nyeret institusi. Perlu komunikasi yang baik antara Polri dan TNI sehingga tidak melebar kemana-mana kasus tersebut. Saya harap ini aksi polisi ‘koboi’ ini kasus terakhir,” tandasnya.
Wakil rakyat asal Kalimantan Timur itu menyesalkan sampai terjadi aksi brutal yang dilakukan anggota Polsek Kalideres Bripka CS dengan menembak hingga tewas seorang anggota TNI dan dua korbannya lainnya adalah warga sipil, kemudian satu orang disebut mengalami luka.
“Saya sepakat, oknum Polri tersebut segera dilakukan tindakan tegas yaitu pemecatan dengan tidak hormat karena sudah mencoreng wajah institusi. Atas aksinya, oknum tersebut juga layak dijatuhi hukuman berat,” papar Rudy Masud.
Baca juga: Soal RM Café, Wagub Ariza Tegaskan Tidak Hanya Ditutup, Pasti Diberi Sanksi Lebih
Politisi yang akrab disapa Harum ini, menandaskan bahwa atas insiden tersebut harus segera dilakukan komunikasi antara institusi Polri dan TNI supaya dampaknya tidak merembet kemana-mana. (*/win)