JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyesalkan tertangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terjadi pada Sabtu (27/2/2021).
Sebab Nurdin dipandang sebagai pemimpin yang meraih penghargaan cukup banyak, seperti penghargaan antikorupsi dari Bung Hatta Anti-Corruption Award 2017 dan terpilih menjadi "10 Kepala Daerah Teladan Pilihan Tempo 2017".
"Tentu patut disesalkan, karena pak Nurdin itu salah satu orang yang secara historis cukup banyak penghargaannya," kat Wakil Koordinator ICW, Agus Sunaryanto, Sabtu (27/2/2021).
Lanjut Agus menuturkan bahwa meraih penghargaan antikorupsi itu butuh konsistensi untuk menahan segala godaan yang datang menerpa, "Tapi situasinya memang untuk komitmen antikorupsi itu butuh konsistensi, punya komitmen terhadap antikorupsi itu. Jadi harus tahan terhadap berbagai godaan untuk menerima suap kah dan melakukan penyimpanan-penyimpanan lain," jelasnya.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Uang Rp1 Miliar dalam Koper Diamankan
Penghargaan antikorupsi semestinya memberikan beban moral bagi siapa pun yang meraihnya agar tak bertindak korup. "Seharusnya berpengaruh karena itu kan beban moral ya. Harusnya jadi beban moral karena dia banyak menerima penghargaan, bahkan ketika dulu di kampus terus jadi bupati di Bantaeng, terus jadi gubernur. Ini kan karir dia moncer karena prestasinya. Banyak dilirik orang, termasuk di level nasional," ungkapnya.
Oleh karena belum pasti status Nurdin Abdullah dalam kasus korupsi yang menjeratnya, maka Agus mengimbau agar terlebih dulu melihat hasil dari pemeriksaan KPK.
"Intinya kita lihat saja proses hukum nantinya seperti apa. Kemudian kita tunggu hasilnya apakah memang ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Semoga sih tidak, tapi kalau terbukti kita harus apresiasi langkah yang dilakukan KPK," pungkasnya. (Cr02/mia)