LEBAK, POSKOTA, CO.ID – Belasan aktivis yang tergabung Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI -MPO) Cabang Lebak menggelar aksi protes terhadap rusaknya ruas Jalan Nasional Soekarno-Hatta, tepatnya di Lampu Merah Sumur Buang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Jum'at (26/2/2021) kemarin.
Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan kekesalannya terhadap Pemerintah Pusat selaku pemangku kewenangan jalan nasional yang dinilai telah tutup mata terhadap rusaknya ruas jalan nasional yang berada di Kabupaten Lebak itu.
Mereka juga meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) agar mengusut tuntas dan menindak para pihak yang dinilai telah menjadi penyebab rusaknya jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lebak dengan Kabupaten Pandeglang dan Serang ini.
"Kami minta agar pihak kepolisian dan APH lainnya untuk menindaklanjuti, dan melakukan penyelidikan akan rusaknya jalan nasional ini, " kata Koordinator lapangan (korlap) aksi Mahpud.
Baca juga: Kantor Kemenag Lebak Ikut Lockdown, Pelayanan Dialihkan Lewat Online
Mahpud mengatakan, truk overtonase yang lalu lalang setiap harinya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan jalan nasional Soekarno-Hatta rusak bahkan seperti kubangan kerbau.
"Jalan mirip kubangan kerbau ketika diguyur hujan. Ketika tidak hujan, jalan berdebu dan mengganggu pengendara serta aktivitas masyarakat di sekitarnya," kata Mahpud.
Lanjutnya, tentunya kondisi tersebut sangat merugikan masyarakat bahkan membahayakan nyawa dari para pengendara yang melintas, atas hal tersebut dirinya menuntut agar Kementrian PUPR agar segera melakukan perbaikan pada ruas jalan tersebut.
"Kami juga meminta agar APH menindaktegas para truk overtonase yang setiap harinya lalu lalang dengan bebas pada jalan naional itu, " tegasnya.
Baca juga: Disebut jadi Penyebab Jalan Rusak di Lebak, HMI MPO Minta Truk Overtonase Ditindak Tegas
Ketua HMI MPO Cabang Lebak Isadul Umam mengatakan, hasil kajian HMI MPO Cabang Lebak, ada beberapa persoalan yang mengakibatkan jalan nasional di Lebak cepat hancur. Pertama, diduga akibat angkutan overtonase yang dibiarkan bebas anggota Satlantas Lebak dan Dinas Perhubungan Lebak dan Banten.