JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Sebanyak 80 ribu duta perubahan telah disebar untuk melakukan edukasi pencegahan penularan Covid-19, di antaranya penerapan protokol kesehatan, 3M.
"Mereka mempromosikan preventif sudah ada di 34 provinsi, 407 kabupaten dan kota, bahkan di Pulau Jawa hampir semua, dan hampir posko desa atau posko komunitas ini ada duta perubahan perilaku," terang Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Sonny Harry B Harmadi.
Itu disampaikan dr Sonny dalam acara talkshow bertema "Efektifitas PPKM Mikro: Peran Penting Masyarakat Dalam Menekan Penyebaran Covid-19” yang diselenggarakan secara daring dari Graha BNPB Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Dr Sonny mengungkapkan para duta perubahan perilaku ini diminta untuk mendukung pelaksanaan posko desa atau posko komunitas dalam penerapan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Baca juga: Pasien Sembuh Covid 19 di Kabupaten Serang Capai 1608 Jiwa
"Selain edukasi, para duta perubahan perilaku ini yang sebelumnya melakukan tugas secara keliling mendekati masyarakat dalam rangka sosialisasi, tapi sekarang ini mereka sudah menjadi bagian dari posko desa," kata dr Sonny.
Dia juga mengatakan bahwa para duta perubahan perilaku ini menjalankan tugas untuk pencegahan penularan Covid-19, masyarakat juga bisa berkonsultasi karakter para duta perubahan perilaku ini sudah memperoleh pelatihan, dan memahami bahaya Covid-19
"Jadi duta perubahan perilaku ini selain sosialisasi penerapan 3M di tengah masyarakat, termasuk juga melakukan sosialisasi vaksinasi, serta sosialisasi pencegahan penularan Covid-19 dengan 3T (testing, tracing dan treatment), serta upaya pembatasan mobilitas. Saya berharap mudah-mudahan mereka optimal bekerja di lapangan," ujar dr Sonny.
Pembicara kedua, dr Prima Yosephine dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan mengatakan, dari pihak Pemerintah bagaimana meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatment).
"Pemerintah dalam dalam hal ini Kementerian Kesehatan terus memperkuat testing dan tracing Covid-19. Kami juga memperkuat dengan posko kesehatan yang ada di desa bagaimana pelaksanaan karantina dan isolasi terhadap mereka yang terpapar Covid-19," terang dr Prima.
Prima menjelaskan pihaknya melibatkan tracer (pelacakan) dari unsur masyarakat setempat, kita menggunakan kader kesehatan yang ada di desa termasuk juga menggunakan Babinsa dan Babinkantibnas yang merupakan bagian posko desa untuk memperkuat pelacakan Covid-19.