KITA masih sering menyaksikan orang memakai masker di dagu.
Pemandangan ini dapat terlihat di angkutan umum, pada kendaraan pribadi.
Sering juga ditemukan di rumah makan, kafe dan restoran ketika makan menurunkan masker ke dagu. Begitu pun saat berbicara dan berolahraga.
Memakai masker di dagu tidak efektif mencegah virus. Tidak itu saja, menggunakan masker di dagu sama saja mencemari bagian dalam masker yang akan membawakan penyakit yang mungkin menempel di dagu.
Saat seseorang menaikkan lagi ke atas, penyakit yang tercemar di dalam masker masuk melalui mulut ataupun hidung sehingga akan lebih berisiko terkena Covid-19. Tanpa disadari akan memindahkan kuman dari area yang tidak terlindungi yakni sekitar bawah dagu, ke area wajah ketika masker dinaikkan kembali.
Dengan begitu, fungsi masker untuk mencegah penyakit, malah menyebarkan penyakit.
Jika terpaksa melepaskan masker saat melakukan aktivitas seperti makan, minum, dan berbicara di sebuah rapat, sebaiknya masker dilepas saja jangan ditempelkan ke dagu dan setelah selesai wajib digunakan kembali. Jika ragu karena kurang steril, sebaiknya buang masker, ganti yang baru.
Mengapa? Karena masker yang sering dicopot bisa terkontaminasi dengan virus dari tangan kita setelah beraktivitas dengan memegang sejumlah barang/ benda tanpa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang masker.
Dianjurkan ketika harus mencopot dan memakai kembali masker sebaiknya gunakan tisu bersih kemudian menyimpan dalam plastik bersih.
Satgas Penanganan Covid -19 menyebutkan menggunakan masker menurunkan risiko tertular lebih dari 50 persen, jika memakainya secara benar.
Pemakaian masker yang benar adalah menutupi wajah mulai dari lubang hidung, mulut, hingga dagu.
Organisasi Kesehatan Dunia - World Health Organization (WHO) menginformasikan bahwa ada sejumlah bukti bahwa Covid-19 bisa menular melalui udara (airbone). Oleh karena itu penggunaan masker yang benar merupakan hal yang penting dalam kondisi pandemi saat ini.
Yang tak kalah pentingnya jangan gunakan masker berkatup ( ada ventilasi) karena dapat berpotensi menjadi celah masuknya virus.
Dianjurkan pula melapis masker medis dengan masker kain. Hasil penelitiam terbaru menyebutkan kombinasi masker ganda ini memberikan perlindungan jauh lebih baik bagi pemakainya dan orang lain. (jokles/win)