Kusir Delman di Masa Pandemi Kehilangan Pendapatan Karena Pembatasan Penumpang dan Dilarang Lewat Gang

JAKARTA -  Selama masa pandemi,  kusir delman banyak kehilangan pendapatan, setelah aktivitas masyarakat dibatasi.

Pendapatan kusir delman banyak hilang  karena pembatasan akses saat jumlah penumpang.

Jajat (52), salah seorang kusir delman yang kerap mangkal di sekitaran Giant Orchard Kelapa Gading, Jakarta Utara mesti rela kehilangan penumpangnya lantaran adanya pembatasan maksimal kapasitas penumpang.

"Cuman dua penumpang, satu penumpang. Sekarang mah enggak boleh banyak-banyak, satu orang, dua orang langsung jalan. Kalau dulu bisa hampir enam orang, penuh. Sekarang kalau ke jalan raya juga ngeri kan ada Satpol PP jadi dilarang," jelasnya saat ditemui Poskota.co.id, di Pangkalan Delman, Jalan Ekpeksi RT 13/07 (Tanah Merah Kali Betik), Koja, Jakarta Utara, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Balada Kusir Delman di Koja Kala Pandemi, Pendapatan Anjlok, Kasihan Jatah Pakan Kuda pun Dikurangi

Dia pun mengatakan, kini ada larangan delman masuk gang-gang perumahan warga . "Bisa juga ke gang-gang, kalau dulu sih bisa, kalau sekarang kan enggak boleh," ungkapnya.

Pendapatan cukup besar bisa Jajat peroleh melalui sewa kuda untuk acara perkawinan atau sunatan kini sirna. Sebab, di tengah pandemi acara macam itu disesuaikan dengan adanya pembatasan pengunjung guna menghindari terciptanya kerumunan yang berpeluang menularkan virus Covid-19.

"Kalau dulu enak ada yang hajatan, bisa disewa. Kalau sekarang enggak boleh, enggak bisa. Kalau dulu mah ada sunatan, kawinan, kuda harganya Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu disewain. Kalau sekarang kan enggak ada sama sekali," keluhnya.

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Dokter Hewan, Kuda di Pangkalan Delman, Koja, Jakarta Utara, Dinyatakan Sehat

Jajat biasa menarik delmannya kala pagi dari pukul 06.00 WIB hingga 12.00 atau sore pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB. Tarifnya Rp 5 ribu per orang.