JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Kondisi pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik tapi juga jiwa seseorang. Pandemi telah mengubah tatanan kehidupan manusia, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia setidaknya di 221 negara.
Demikian disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr. Sonny Harry B Harmadi dalam acara talkshow bertema : Keluarga Tangguh Covid-19: Lindungi Kesehatan Jiwa.
Kegiatan yang berlangsung daring dari Graha BNPB Jakarta, Kamis siang (25/2/2021) juga menghadirkan pembicara, Diana Setiyawati, Ph.D, Psikologi selaku Direktur Centre for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi, UGM, dan moderator : Egiet Hapsari.
Dr Sonny mengungkapkan pandemi memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan keadaan, pandemi ini telah membuat orang terbatas dalam beraktivitas, terbatas dalam mobilitas, sehingga ada kecenderungan orang itu tidak hanya terancam kesehatan fisik tetapi juga secara jiwa.
"Sebab itu, bagaimana kita menjaga kesehatan jiwa sebaiknya - baiknya agar kita selalu sehat, ada ungkapan mens
sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat," terang dr Sonny.
Baca juga: Langgar Jam Malam PPKM, Satgaa Covid 19 Kabupaten Bogor Tegur Sejumlah Rumah Makan
Dr Sonny juga mengingatkan dalam kondisi pandemi ini orang terdekat adalah keluarga, sebagai lingkungan terdekat memiliki peranan sangat penting dalam mendidik dan membentuk generasi kuat dan sehat.
"Keluarga dapat menjadi pendorong perubahan perilaku dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, juga menjaga kesehatan jiwa," tandas dr Sonny.
Ia menambahkan untuk menjaga kesehatan fisik dan juga kesehatan jiwa peran keluarga adalah hal yang pertama, dan utama. "Jadi keluarga adalah wahana pertama dan utama di dalam menjaga ketahanan kesehatan jiwa seseorang," terang dr Sonny.
Sebab itu, saran dr Sonny, kita harus membangun keluarga yang tangguh selama pandemi, di tengah munculnya rasa bosan, rasa jenuh cemas dan ketakutan, emosi di mana ruang gerak semakin terbatas, interaksi semakin terbatas kondisi itu semua berdampak kepada kesehatan tubuh yang pada akhirnya berdampak kepada kesehatan jiwa. (johara/mia)