TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga RW 008, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten menolak mengungsi meski rumahnya terendam air 3,5 meter. Alasan mereka menolak tinggal di pengungsian lantaran takut tertular Covid-19.
Maria Magdalena (60), warga 008 Kelurahan Periuk, Kota Tangerang, mengaku bertahan dirumah bersama suaminya sejak banjir pertama melanda pemukimannya pada Sabtu (20/2/2021).
"Saya di sini dari Sabtu minggu kemaren. Di sini sama suami, berdua aja. Banjir tertinggi kayanya kemarin ya, sekitar 3,5 meter," ujar Maria, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Banjir Setinggi 3 Meter Masih Menggenangi Perumahan Total Persada, Periuk, Kota Tangerang
Maria mengatakan dirinya memilih bertahan di rumah dan tidak mengungsi ke posko lantaran takut tertular Covid-19.
"Kerumunan di tempat evakuasi memungkinkan adanya penyebaran Covid-19. Sama anak-anak saya juga enggak boleh, jadinya ya di sini saja," katanya.
Maria menjelaskan hingga saat ini dirinya belum mendapatkan bantuan makanan dari pemerintah. Dirinya mengaku untuk kebutuhan makan sehari-hari hanya makan nasi dengan kecap.
"Sampai tadi pagi, saya enggak pernah dapet makanan atau logistik gitu dari pemerintah. Tadi itu yang ngasi polisi, kalo enggak salah," jelasnya.
Sementara Camat Periuk, Maryono mengatakan kondisi banjir yang merendam pemukiman warga sudah mulai surut.
"Kondisi air surutnya baru sekitar 1 meter (dari 4 meter). Dinas PUPR yang sudah hari ini memasang jembatan apung sebagai jembatan bagi warga yang mau mengakses ke rumahnya masing masing," katanya. (toga/ruh)