ADVERTISEMENT

FSGI Catat Klaster Pesantren di Sejumlah Daerah Bermunculan, 632 Santri Terkonfirmasi Positif Covid-19

Selasa, 23 Februari 2021 16:55 WIB

Share
FSGI Catat Klaster Pesantren di Sejumlah Daerah Bermunculan, 632 Santri Terkonfirmasi Positif Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan pemantauan kasus Covid-19 di pondok pesantren usai liburan semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.

Pada Januari 2021 saat semester genap dimulai dan para santri kembali ke pondok untuk belajar tatap muka, hanya dalam kurun waktu 2 bulan, IHSG mencatat klaster baru pondok pesantren di sejumlah daerah mulai bermunculan.

Beberapa daerah tersebut di antaranya Tasikmalaya (Jawa Barat), Boyolali (Jawa Tengah), Bangka (Bangka Belitung), dan Pekanbaru (Riau).

“Pada Januari sampai pertengahan Februari 2021, tercatat 632 santri dari 6 pondok pesantren terkonfirmasi Covid-19 usai balik ke ponpes setelah liburan semester ganjil," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo, Selasa (23/2021).

Baca juga: Pekan Pertama Februari 2021, DKI Catat 581 Klaster Keluarga Teridentifikasi

Heru mengatakan, kasus terbanyak berada di ponpes Kota Tasikmalaya, mencapai 375 kasus; di Boyolali ada 88 santri tertular Covid-19; adapula di Bangka, dan Kepulauan Bangka Belitung.

"Santri yang positif Covid mencapai 125 orang; dan sebanyak 44 orang di Ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru, terpapar COVID-19,” ungkap Heru Purnomo.

Heru menambahkan, saking banyaknya santri yang terkonfirmasi Covid-19, Pemerintah kota Tasikmalaya sampai menyediakan beberapa bangunan darurat isolasi di wilayahnya untuk menampung sebanyak 375 santri tersebut, karena ruang isolasi di pesantren tak mampu menampung.

"Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya terpaksa memilah sesuai kondisi santri positif corona yang dirawat di ruang isolasi darurat dan isolasi mandiri terpusat di lingkungan pesantrennya," katanya. (rizal/tha)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT