Berharap Hujan Bawa Berkah Bukan Datangkan Masalah 

PENANGANAN banjir di Jakarta mendapat apresiasi sejumlah pihak, utamanya warga Jakarta yang terdampak banjir. Utamanya lagi cepatnya air surut setelah sejumlah wilayah Jakarta sejak Sabtu (20/02/2021) terendam.

Satu hari setelah banjir, sebagian besar wilayah telah surut. Senin dinihari (22/02/2021) seluruhnya sudah surut, seperti dikatakan Gubernur Anies Baswedan.

Pada suatu kesempatan Anies pernah mengatakan bahwa banjir di Jakarta akan surut dalam waktu enam jam setelah hujan berhenti. Apakah cepat surutnya banjir Sabtu lalu, sebagai upaya memenuhi janjinya? Kalau pun benar adanya, kita pun patut mengapresiasi karena memenuhi janji adalah kewajiban bagi seorang pejabat, siapa pun dia.

Tetapi, yang pasti cepat surutnya genangan sebagai kerja keras seluruh jajarannya, termasuk kerja sama saling bahu membahu dengan instasi terkait seperti TNI dan Polri.

Lantas bagaimana jika terjadi banjir susulan? Meski kita tak berharap akan datangnya banjir lagi, tetapi antisipasi perlu dilakukan mengingat saat sekarang masih musim hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan hujan lebat diperkirakan akan terjadi pada 23 dan 24 Februari 2021 (hari ini dan esok), di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Apa yang sedang dipersiapkan? Gubernur mengatakan Pemprov DKI akan terus bersiaga mengantisipasi cuaca ekstrem pekan depan ini.

Akan terus meningkatkan kinerja dengan harapan curah hujan yang turun, khususnya di Jakarta bisa menjadi rahmat dan mengurangi sesekecil mungkin  dampaknya.

Tentu dampak buruk seperti banjir yang dapat mengganggu aktivitas warga masyarakat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi serta budaya.

Sesekecil mungkin mengurangi dampak berarti mencegah tidak terjadi banjir, tidak lagi terdapat genangan yang sampai menghambat aktivitas masyarakat. Kalau pun terjadi genangan cepat surut, hanya numpang lewat.