Antisipasi Klaster Baru, Pengungsi Banjir di Tangerang Raya Sudah Jalani Rapid Test Antigen

Selasa 23 Feb 2021, 18:50 WIB
Kadinkes Provinsi Banten Ati Pramuji Astuti memastikan seluruh pengungsi sudah melakukan rapid tes antigen dan semuanya non reaktif. (Luthfi/kontributor)

Kadinkes Provinsi Banten Ati Pramuji Astuti memastikan seluruh pengungsi sudah melakukan rapid tes antigen dan semuanya non reaktif. (Luthfi/kontributor)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memastikan seluruh pengungsi banjir di Tangerang Raya sudah dilakukan rapid tes antigen.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di wilayah Tangerang Raya, mengingat kondisi banjir yang terjadi di tengah pandemi jika tidak diatur dengan baik, kemungkinan besar akan terjadi kerumunan.

"Makanya mereka yang ditampung di posko-posko bencana itu dilakukan rapid antigen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramuji Astuti, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Pemerintah Salurkan Bantuan Bencana Alam, DPR: Pastikan Sesuai Prokes Agar Tak Muncul Klaster Pengungsian

Ati menjelaskan, berdasarkan hasil dari rapid tes antigen yang dilakukannya, alhamdulillah tidak ada yang reaktif baik pengungsi yang berada di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang maupun di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

"Ya, alhamdulilah seluruhnya non reaktif, sehingga kami tidak khawatir terjadinya klaster baru dari pengungsian ini," ujarnya.

Lebih lanjut Ati mengungkapkan, sampai saat ini gejala yang dialami para pengungsi sebatas pegal-pegal, batuk dan pilek biasa.

"Gatal belum, biasanya nanti setelah bersih-bersih baru muncul gejala gatal-gatal," ungkapnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Lakukan Langkah-langkah Strategis Antisipasi Cuaca Ekstrem Hingga Berpotensi Banjir

Menurut Ati, posko yang disiagakan di lokasi banjir satu komando dengan pusat, sehingga selalu beriringan dan berintegrasi dengan Kab dan Kota.

"Kalau di kabupaten Tangerang seluruh Puskesmas dijadikan sebagai posko utama, sementara untuk posko daruratnya ada 15," akunya.

Berita Terkait

News Update