ADVERTISEMENT

Nah Ini Dia, Tim UI Giatkan Potensi MC Berbahasa Jawa di Kala Sanggar-sanggar di Klaten Kehilangan Peminat

Minggu, 21 Februari 2021 10:10 WIB

Share
Nah Ini Dia, Tim UI Giatkan Potensi MC Berbahasa Jawa di Kala Sanggar-sanggar di Klaten Kehilangan Peminat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK – Pakar kebudayaan Jawa dari Universitas Indonesia (UI) Dr Darmoko mengatakan, ada kondisi ironi dengan pelestarian kebudayaan Jawa di Klaten Jawa Tengah.

Sebab, di satu sisi Klaten memiliki potensi tinggi dalam hal sumber daya manusia yang terkait dengan pelestarian kebudayaan Jawa, namun banyak sanggar yang kehilangan peminat dan pembimbing hadapi perubahan zaman.

 Acara FGD di Klaten oleh Pengmas UI dan tokoh dan warga setempat untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan bahasa Jawa laras pranatacara. (ist)

“Padahal, sanggar-sanggar seni di Klaten berperan penting sebagai agen pelestari budaya Jawa. Namun, ironisnya banyak sanggar yang kehilangan peminat dan pembimbing karena tidak lagi sejalan dengan perubahan zaman,” ujar Darmoko, dalam rilis Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI kepada poskota.co.id, Minggu (21/02/2021).

Baca juga: UI Gaet Ki Manteb Gencarkan Kemampuan Suluk di Klaten

Melihat permasalahan tersebut, Dr. Darmoko, MHum bersama Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (Pengmas UI) 2020 (Dwi Rahmawanto, SHum, MHum, Desty Wulandari, dan Brilliansari) menggiatkan kembali potensi sumber daya manusia dalam hal kemampuan bahasa Jawa laras pranatacara (MC Berbahasa Jawa).

Menurutnya Bahasa Jawa laras pranatacara biasanya dipergunakan untuk membawakan suatu acara pada upacara tradisional adat Jawa oleh seorang pranatacara (MC).

“Bahasa pranatacara atau MC berbahasa Jawa ini mengandung unsur-unsur keindahan yang tersusun secara runtut baik struktur bahasa maupun diksi atau pilihan kata,” ungkap Darmoko.

Baca juga: Ketika Secara Mendadak Jokowi Mampir ke Pasar Klaten

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT