CILEGON, POSKOTA.CO.ID – Harga bahan kebutuhan dapur di sejumlah pasar tradisional di Kota Cilegon terpantau mengalami kenaikan. Bahan pokok dapur yang mengalami kenaikan seperti cabai rawit, bawang merah, cabai merah keriting, dan bawang putih.
Kenaikan harga merupakan imbas tingginya curah hujan yang menyebabkan produksi cabai kian berkurang. Akibat melonjaknya harga cabai rawit tersebut, warga Kota Cilegon, terutama ibu-ibu dan para pemilik warung makan mengeluh.
"Cabe rawit udah mahal, bumbu dapur yang lain juga ikut-ikutan naik," ujar Ibu Agus salah seorang ibu rumah tangga, Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Dampak Banjir, Harga Cabai di Pasar Cisoka, Tangerang, Melonjak Rp170 Ribu/Kg
Sementara itu, salah satu pedagang, Rusman mengaku, faktor yang mempengaruhi harga bumbu-bumbu naik dikarenakan saat ini memasuki musim penghujan. Karena saat curah hujan tinggi jumlah petani yang memanam cabe berkurang atau mereka baru mulai tanam.
Mahalnya harga cabe di tingkat pedagang selain karena pasokan barang yang kurang juga tingkat pembusukannya sangat tinggi.
Sehingga pedagang baik pemasok maupun pedagang eceran meningkatkan harga untuk mengurangi kerugian yang cukup tinggi akibat pembusukan tersebut.
"Sekarang pembeli berkurang karena harga mahal, konsumen tertinggi saat kondisi seperti ini hanya mereka yang menggelar hajatan. Di luar itu pembelian hanya sedikit. Kalaupun konsumen beli cabe, itu pun kualitasnya agak busuk," pungkasnya.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Di Pasar Senen Rp80 ribu per-Kilogram, Pedagang Bingung Jual Eceran
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Kranggot, Aceng Syarifudin mengatakan, kenaikan harga terhadap cabe merah dan sejumlah sembilan bahan pokok lain sudah terjadi sepekan lalu.
"Karena mungkin ada acara keagamaan di bulan Rajab jadi pasokannya banyak yang minta. Awalnya Rp80-90 ribu, sekarang Rp100 ribu per kilogram," ujar Aceng.