Presiden: Untuk Mendapatkan Vaksin Covid-19 Harus Rebutan dengan Negara Lain

Sabtu 20 Feb 2021, 14:05 WIB
Presiden Jokowi saat Perayaan Imlek di Istana Bogor.(ist)

Presiden Jokowi saat Perayaan Imlek di Istana Bogor.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo mengakui ketersediaan vaksin merupakan problem dari program vaksinasi.  Indonesia harus berebut untuk mendapatkan vaksin dengan 215 negara. 

Itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara perayaan imlek secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2021) yang juga dihadiri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. 

 "Vaksinasi Covid-19 kita menargetkan  182 juta penduduk Indonesia. Saya sampaikan harus bisa kita selesaikan pada akhir tahun ini,  namun ini bukan sesuatu yang mudah,"  terang Jokowi. 

Baca juga: Pemerintah Gelar Vaksinasi Covid-19 Untuk Lansia Minggu Depan

Kemudian, Presiden menjelaskan hitung - hitungannya kita sudah memiliki 30 ribu vaksinator, dan ditambah lagi dirinya dapat laporan dari Panglima TNI dan Kapolri, bahwa ada tambahan vaksinator sebanyak 9.000 orang. 

"Saya dapat laporan dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa ada tambahan sebanyak 9.000 vaksinator, artinya kita punya 39 ribu vaksinator,"  terang mantan gubernur DKI Jakarta ini. 

Menurut Jokowi, kalau satu vaksinator bisa menyuntik 30 orang per hari maka ada sekitar 1.200.000 orang yang disuntik setiap harinya. 

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Dugaan Pemalsuan Identitas Helena Lim Pada Vaksinasi Covid-19

"Tapi problem ketersediaan vaksin itu sendiri yang memengaruhi dari pelaksanaan program vaksinasi ini," papar dia. 

Jokowi juga menambahkan bahwa kemarin kita mendapatkan 3 juta vaksin untuk tenaga kesehatan sudah bisa diselesaikan.

“Sekarang ada sebanyak 7 juta dosis vaksin dalam minggu ini untuk pelayan publik,  termasuk untuk pekerja publik di pusat ekonomi dan Pasar Tanah Abang yang telah dilakukan, juga masyarakat lanjut usia (Lansia) dan ini menjadi prioritas setelah itu masyarakat umum, " ujar Jokowi. 

Berita Terkait
News Update