TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Arif Hidayat (32), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cilacap, Jawa Tengah, menderita luka bakar hingga 48 persen akibat kecelakaan kerja di Taiwan.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menceritakan kejadian bermula saat Arif yang bekerja di Home industri pembuatan tanki air awalnya pingsan lantaran diduga terlalu banyak menghirup bau cat di dalam tangki.
Mengetahui Arif pingsan, bos tempat dirinhya bekerja berusaha menolong Arif, namun ikut pingsan setelah menghirup bau cat dari dalam tangki.
"Rekan Arif mencoba membantu menolong Arif dan majikannya dengan cara melakukan pemotongan dengan cara mengelas. Tapi kemudian ada percikan api dan menyambar cat didalam tangki sehingga menyebabkan ledakan," ujar Benny di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (19/2/2021).
Benny mengatakan, akibat ledakan tersebut menyebabkan Arif menderita luka bakar 48 persen, sedangkan majikannya hingga 80 persen.
" Arif sempat dirawat di Rumah Sakit MCKU, Taiwan dengan mendapat tiga kali tindakan medis pembersihan kulit. Sedangkan majikannya yang mencoba menyelamatkan nyawanya meninggal akibat luka bakar yang cukup parah," katanya.
Saat ini, lanjut Benny, Arief beserta dengan dua PMI lain yakni Neni Wahyuni yang menderita sakit kanker payudara stadium 4 dan Siti Sumarni dengan sakit leukemia dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk melakukan pengobatan.
"Langkah BP2MI adalah merujuk 3 pasien ke Rumah Sakit Polri (Sukanto) dan sepenuhnya pembiayaannya ditangani oleh negara hingga sembuh," katanya.
Benny menuturkan sejak 1 Januari 2020 sampai 1 Januari 2021 pihaknya sudah menangani kurang lebih 480 PMI dipulangkan ke Indonesia karena sakit dan dirujuk ke rumah sakit Polri.
Dirinya menambahkan selama setahun belakangan sedikit terdapat 700 jenazah PMI yang ditangani oleh BP2MI karena berbagai macam penyakit.
Baca juga: Rawan Radikalisme, Buruh Migran Harus Dilindungi
"Semua PMI yang kembali ke tanah air mereka dikategorikan ada masalah, semua dalam penanganan, perlindungan dan pembiayaan negara sampai mereka nanti dipulangkan ke daerah asal," tuturnya. (toga/mia)