MAKASAR, POSKOTA.CO.ID - Cegah penyebaran Covid-19 bagi para pengungsi, Jajaran Polres dan Kodim 0505 Jakarta Timur, menyiapkan pelayanan swab antigen. Warga Cipinang Melayu, Makasar, yang ditempatkan dibeberapa posko pengungsian diperiksa petugas.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini mengungsi. "Hari ini kita mengecek tempat pengungsian di Cipinang Melayu 60 orang yang mengungsi. Di sini kita ingin melakukan pelayanan protol kesehatan," katanya, Jumat (19/2).
Melalui hal itu, kata Erwin, hal itu sebagai upaya untuk mencegah adanya klaster baru di tempat pengungsian korban banjir. Dan tempat pengungsian korban banjir Cipinang Melayu di Universitas Borobudur, digelar swab antigen bagi warga terdampak banjir. "Kita melakukan 3 T (tracing, testing dan treatment) untuk itu tadi tim kesehatan Polres dan tim kesehatan DKI melakukan swab antigen. Kita lakukan bersama," ujarnya.
Selain memberikan pelayanan swab antigen gratis, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Universitas Borobudur. Pasalnya, lokasi yang dijadikan tempat pengungsian warga Cipinang Melayu harus terus dijaga untuk warga. "Saat ini pelayanan swab antigen masih berjalan dan kita tetap melakukan pencegahan karena tempat pengungsian ini akan ditempati bersama," ungkapnya.
Baca juga: Langgar Jam Malam PPKM, Satgaa Covid 19 Kabupaten Bogor Tegur Sejumlah Rumah Makan
Sebelumnya diberitakan, Banjir luapan air kali Sunter membuat 2.321 warga Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, terdampak banjir, Jumat (19/2). Akibatnya hampir sebagian besar warga harus tinggal di posko pengungsian lantaran air setinggi 2 meter menggenangi rumah mereka.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengatakan, hampir seluruh warganya terdampak banjir akibat luapan kali Sunter. Dimana ada 745 kepala keluarga (KK) di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, yang rumahnya terendam banjir. "Jumlah jiwa yang terdampak sebanyak 2.321 jiwa. Untuk posko pengungsian kita bagi di enam lokasi, terbanyak di 150 KK Universitas Borobudur," katanya, Jumat (19/2). (Ifand/mia)