Warga Sekitar Cilowong Tolak Kiriman Sampah dari Tangsel

Rabu 17 Feb 2021, 16:09 WIB
Warga Pasir Gadung Wadas melakukan audiensi bersama Pemkot dan DPRD Serang terkait rencana kerja sama sampah Tangsel. (luthfi/kontributor)

Warga Pasir Gadung Wadas melakukan audiensi bersama Pemkot dan DPRD Serang terkait rencana kerja sama sampah Tangsel. (luthfi/kontributor)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, menolak rencana penampungan sampah yang dikirimkan dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Penolakan itu disampaikan oleh warga dari Kampung Pasir Gadung Wadas, salah satu perkampungan yang jaraknya paling dekat dengan TPA.

Saadi (38), salah satu warga mengaku menolak keras rencana kiriman sampah dari Tangsel dikarenakan trauma terhadap potensi bencana longsor yang kerap menghantui masyarakat sekitar, apalagi bagi warga Pasir Gadung Wadas yang paling dekat jaraknya.

"Dari dulu pemerintah itu menjanjikan pembangunan bronjong penahan sampah, tanggul, dan pengelolaan sampah dengan baik. Tapi sampai saat itu janji itu tidak pernah direalisasikan," ujarnya saat melakukan audiensi bersama Walikota Serang, Syafruddin beserta jajarannya, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Menggunung, Sampah di TPA Jatiwaringin Mauk Kabupaten Tangerang Setiap Hari 1.000 Ton

Beberapa waktu yang lalu, lanjutnya, tumpukan sampah itu pernah terjadi longsor sebanyak dua kali, yang mengakibatkan korban jiwa dua warga Pasir Gadung Wadas.

"Makanya saya menginginkan agar Pemkot Serang terlebih dahulu menepati janjinya itu, jangan cuma omongan doang," tegasnya.

Hal yang sama juga dikatakan warga lainnya, Aliudin (35). Ali mengatakan pada dasarnya mendukung semua program pemerintah selagi itu baik bagi masyarakat. 

Baca juga: TPSA Cilowong Longsor, 2 Perempuan Dikhawatirkan Tertimbun Sampah

Tapi terkait persampahan ini, ia meminta agar ditengok dahulu kondisi permukiman mereka. Bagaimana perairan di permukiman mereka menjadi hitam dan bau, hasil buminya juga berkurang serta ekosistem lainnya menjadi buruk.

"Di kampung kami itu ada kali pak, dulu kami sering mancing dan banyak ikannya. Tapi sekarang sudah hitam dan bau. Ikannya juga tidak ada," ujarnya.

Berita Terkait
News Update