JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah praktisi, ahli, dan pakar menilai pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari satu tahun terjadi perlu dijadikan sebagai pijakan untuk membangun dan memperkuat kemandirian nasional di berbagai sektor.
Kesimpulan itu terpotret dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) bertajuk "Quo Vadis Penanganan Pandemi Covid 19," secara daring, Selasa (16/2/2021).
Diskusi itu menghadirkan pembicara terkemuka, yakni Guru Besar bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran, Prof. Keri Lestari; Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden, Yenny Sucipto; Direktur Magister Manajemen Mitra Indonesia Yogya, Julianto P. Winarno; Pegiat Kebencanaan dan Kemanusiaan Tri Budiarto; dan Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta; adapun Yulis Susilawaty sebagai pengarah diskusi.
"Pandemi ini menguji negara kita, sejauh mana mempunyai ketahanan, baik dalam konteks keuangan negara maupun ketahanan sosial dan soal keamanan," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo membuka diskusi.
Baca juga: Kemensos dan Pemda Berkomitmen Meningkatkan Kemandirian SLRT
Karyono memantik diskusi dengan menyebut bahwa saat ini perlu mengerahkan semua potensi nasional menuju kemandirian. Salah satunya, pemerintah perlu serius mewujudkan industri alat kesehatan dan obat dalam negeri.
Ia mencontohkan penemuan alat pendeteksi virus corona bernama GeNose yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), ini harus didorong serius oleh pemerintah secara lebih konkrit.
"GeNose bahkan lebih cepat, akurat, dan harganya lebih murah. Jika diproduksi secara massal maka harganya akan lebih murah. Dengan demikian target menurunkan angka penularan dengan 3T bisa lebih maksimal," ujar Karyono.
Prof Keri Lestari dalam paparannya mengatakan bahwa virus memang berbahaya. Tetapi orang yang menyebarkan virus lebih berbahaya.
Karena itu, Keri Lestari mengingatkan agar kedisiplinan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (tracing, testing, treatment) harus benar-benar ditingkatkan.