Orang Usil dan Dana, Jadi Penghambat Pengembangan Kebun Swadaya di Kampung Tangguh Jaya Asrama Polri Cipinang

Rabu 17 Feb 2021, 22:22 WIB
Salah satu pengurus kebun swadaya  sedang menyiram tanaman. (CR02)

Salah satu pengurus kebun swadaya sedang menyiram tanaman. (CR02)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Hambatan dalam setiap usaha pasti ada. Hal tersebut dialami pula oleh pengelola Kebun Kampung Tangguh Jaya Cipinang RT 10/06, Pulogadung, Jakarta Timur.

Sudina (51), ketua kebun swadaya itu menyatakan bahwa dana menjadi bagian penting dalam mengurus kebun yang ada sejak Agustus 2020 itu.

Dia tak memungkiri bahwa dana yang keluar guna mengurus perkebunan itu berasal dari kantong para pengelolanya termasuk dia.

Baca juga: Kebun Kampung Tangguh Jaya, Cipinang, Menghasilkan Panen Dua Kali Dalam Sebulan

"Kita memang secara pribadi sedikit banyak mengeluarkan dana, kedua mengeluarkan waktu, tenaga, dan pikiran. tapi ya karena kita senang bukan pamrih atau apa ya Alhamdulillah semua diberi kelancaran,"  jelasnya saat ditemui  Poskota.co.id di Kampung Tangguh Jaya Cipinang RT 10/06, Komplek Asrama Polri, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021).

Dia menjelaskan bahwa terkadang ada bantuan dari ibu-ibu pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), Kelurahan Cipinang, dan Polsek Pulogadung baik berupa uang maupun material seperti pasir atau semen.

Hambatan lainnya adalah cuaca. “Kalau musim penghujan seperti sekarang, menguntungkan bagi beberapa jenis tanaman seperti sawi, bayam, dan kangkung yang memang memerlukan air yang cukup banyak agar tetap basah,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Optimis Tekan Penyebaran Covid-19 Melalui Kampung Tangguh Jaya Siaga Corona

Namun kala kemarau tiba, Sudina terpaksa mondar-mandir ke mushala maupun sumur umum di sekitar rumahnya sambil membawa  galon untuk menyirami tanaman.

"Dari mushala RT 10, terus juga ada sumur umum juga, kita ngambil di situ, dua galon, dua galon, jadi kita taruh di drum situ. Terus ada yang dituang ke alat penyiram tanaman," jelasnya, mengenang saat baru membuka kebunnya.

Sudana juga mengeluh soal orang usil yang kerap mencabuti tanaman.

Baca juga: Warga Kampung Tangguh Jaya di RW 12, Perum BSI Sawangan Panen Perdana Padi Hidroganik

"Ada yang usil memang, saya pernah nanam kacang panjang, singkong termasuk bayam, cuman selalu dicabutin. Saya baru nanam benih, dicabutin. Kemarin baru aja hari Minggu saya nanam cabai itu ada sekitar 31 batang. Saya jalani sampai menjelang magrib. Eh paginya semuanya abis. emang ada yang usil dari dulu," keluhnya.

Namun hal tersebut tidak membuatnya patah semangat. Ia tetap gigih biarpun ada orang usil yang kerap mengganggu perkebunan swadaya tersebut.

Kebun Kampung Tangguh Jaya Cipinang RT 10/06, Pulogadung ini, lanjutnya, sudah panen dua kali.

Baca juga: Bersinergi, Pemkot Tangerang Bersama TNI dan Polri Meluncurkan Kampung Tangguh Jaya Siaga Corona

Per 8 Januari 2021, kebun tersebut berhasil memanen 83 kilogram kangkung, 12 kilogram bayam, dan 28 kilogram sawi. Sedangkan untuk panen kedua kemarin, Selasa (16/2) berhasil panen 76 kilogram jagung dan kangkung. (CR02/tri)

Berita Terkait

News Update