ADVERTISEMENT

Kapok, Kapok Sambal

Selasa, 16 Februari 2021 09:45 WIB

Share
Kapok, Kapok Sambal

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TIM pembasmi penjahat narkoba bekerja tanpa lelah. Pokoknya yang ada di benak mereka bahwa para pecundang barang haram tersebut harus dilibas sampai ke akar-akarnya. Pokoknya yang namanya penjahat narkoba harus diganyang!

Tapi sepak terjang mereka nggak terlalu mulus. Ada saja kendala yang menghalangi tugas mereka. Misalnya, ketika mereka melakukan penggerebekan selalu gagal. Boleh dibilang ‘bocor’, beberapa kali para bandar sudah menghilang ketika mau bekuk.

Hem, ini pasti ada yang membocorkan gerakan mereka? Ya, dan ternyata, nggak jauh-jauh bahwa gerakan tim dijegal oleh kawan sendiri. Diceritakan dalam kisah film ada oknum yang ternyata ikut bermain dalam kejahatan nakoba tersebut.

Baca juga: Mau Nyawer, Joget, Sabar Dulu Bung!

Ya, barusan adalah satu cerita yang diharapkan tidak terjadi di dunia nyata. Tapi, itu hanya harapan karena ternyata banyak juga oknum  di dunia nyata yang tergiur dengan narkoba.

Katakan beberapa kasus narkoba ada oknum petugas polisi yang terlibat. Menyebar di wilayah kepolisian, di Jawa, Sulawesi, Sumatra dan daerah lain.  Mereka ada yang ikutan pesta narkoba. Ada yang ikut mengedarkan, menjual barang haram tersebut. Terakhir dua oknum di Polda Sulsel dibekuk oleh kawan sejawatnya, karena diketahui memiliki sabu seratus gram lebih.

Kadang memang nggak habis pikir ya, bahwa yang namanya narkoba bisa menjerat siapa saja, orang biasa, artis oknum pejabat, politikus sebagian terlibat barang haram tersebut. Yang bikin orang bingung adalah bahwa orang melakukan bisa berkali-kali.

Baca juga: Kejamnya Manusia Pada Sesama

Belakangan seorang penyanyi dangdut ditangkap lagi, setelah sebelumnya juga ditangkap karena kasus yang sama. Sebelumnya sudah ampun-ampunan, nggak lama setelah keluar dari  kamar rehabiliasi malah kambuh lagi?

“Saya menyesal, kapok!” katanya. Ah, ternyata itu kapok kayak orang makan sambal pedas. Besok mah itu sambal dimakan lagi!  (massoes)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT