KITA patut bersyukur pembagian masker kepada masyarakat kian masif, semasif upaya mencegah penularan virus corona. Di mana terdapat operasi yustisi penertiban masker, di situ dibagikan masker kepada masyarakat.
Artinya selain menyuruh warga masyarakat memakai masker, petugas juga memberikan masker kepada mereka yang tidak membawa masker. Membagikan pula kepada warga yang berlalu lalang di sekitar lokasi penertiban.
Dengan begitu tak ada alasan lagi tidak memakai masker karena tidak memiliki atau membawa masker.
Baca juga: Tak Cukup Masker juga Tidak Lapar
Yang perlu menjadi perhatian kita semua, pelanggaran masih ditemui di sana sini. Operasi yustisi yang digelar tim gabungan Polri, TNI, Satpol PP dan instansi lain, masih menjumpai sejumlah pelanggaran, baik tidak memakai masker, buka usaha melewati batas waktu jam operasional, maupun tidak menjaga jarak, bahkan terdapat kerumunan massa.
Ini baru mengenai pelanggaran protokol kesehatan (prokes) 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun).
Belum lagi, yang sudah mematuhi prokes seperti memakai masker, tetapi cara memakainya belum benar, sehingga masih terdapat potensi penularan.
Baca juga: Berharap Tiada Klaster Lagi dengan Jurus Batasi Interaksi
Itulah pentingnya sosialisasi, selain gencarnya operasi yustisi untuk menegakkan disiplin masyarakat mematuhi prokes.
Sosialisasi tak sebatas menyadarkan masyarakat tentang pentingnya 3M, tetapi bagaimana menjalankan 3M secara baik dan benar agar benar-benar terlindungi dari paparan Covid-19.
Tidak itu saja, sosialisasi tetap dibutuhkan bagi masyarakat yang sudah patuh prokes sekalipun, utamanya menutup celah pelanggaran, memperkuat disiplin masyarakat terhadap prokes selama pandemi. Bahkan, menyongsong era baru, tata kehidupan baru, norma kebiasaan baru seiring dengan digulirkannya kebijakan-kebijakan baru pasca-pandemi.
Baca juga: Mengapa Masih Melanggar Prokes
Sepanjang terdapat dinamika kehidupan, sosialisasi hendaknya tiada henti dilakukan. Lebih-lebih di era penanganan pandemi ini yang memerlukan keterlibatan semua komponen bangsa hingga ke tingkat mikro.
Tentu, sosialisasi akan mencapai target seperti diharapkan jika dilakukan secara efektif, selektif dan objektif serta tepat sasaran. Di antaranya menggunakan media massa terpercaya dan dipercaya publik, mengingat sosialisasi menyangkut soal persepsi dan keyakinan. Utamanya media yang mampu menjangkau hingga ke tingkat mikro karena level inilah yang lebih membutuhkan sosialisasi. (jokles)