Pesona Robot Transformers Menjulang 17,5 M di Tangerang, Pembuatnya Ditantang Bikin Lebih Tinggi dari yang di China

Senin 15 Feb 2021, 13:05 WIB
Replika robot Transformers Optimus Prime berdiri menjulang tinggi di kawasan Golden Stone, Kelapa Dua, Kabupaten Tengerang.

Replika robot Transformers Optimus Prime berdiri menjulang tinggi di kawasan Golden Stone, Kelapa Dua, Kabupaten Tengerang.

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Replika robot Transformers Optimus Prime tampak mempesona, berdiri menjulang tinggi 17,5 di kawasan Golden Stone, di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Lokasi robot Tansformer itu di Jalan Diklat Pemda Dukupinang, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. 

Dari jarak 50 meter sebelum lokasi, robot itu juga sudah terlihat. Sebab ketinggian dari robot itu mencapai 17,5 meter. 

Baca juga: Gerebek Pabrik Ekstasi, Ditemukan Alat Mirip Lambang Transformers

Poskota mencoba melihatnya lebih dekat. Robot itu berdiri tegak dengan gagah. Posisi robot itu hanya berjarak 10 meter dari gerbang Golden Stone. 

Dari lokasi robot itu, berjarak 30 meter ternyata merupakan tempat tinggal dari pencetus replika robot Transformers Optimus Prime itu. 

Pencetus robot itu bernama Inwan Somarko. Dialah orang yang memiliki ide untuk membuat robot Tansformers. 

Baca juga: Canggih! Robot Gundam Raksasa di Jepang Ini Bakal Bikin Kamu Melongo

Namun, ternyata seorang yang berperan banyak dalam pembuatan robot itu yaitu Bambang. Pria berusia 68 tahun itu menceritakan proses pembuatan robot itu. 

 Replika robot Transformers ini hadir karena pembuatnya (Bambang) ditantang membikin lebih tinggi  yang di China.

"Idenya itu dari Pak Inwan Somarko. Dia yang menunjuk saya untuk membuat replika robot Transformers itu," ujarnya ditemui Poskota.co.id, Minggu (14/2/2021).

Bambang menceritakan, pembuatan replika robot Transformers Optimus Prime itu dimulai sejak tahun 2014. 

Ia diminta untuk membuat replika robot Transformers dengan tinggi melebihi yang berada di China. 

Baca juga: Dinas Gulkarmat DKI Tak Turunkan Robot Pemadam Saat Kebakaran di Kejagung, Ini Alasannya

"Di China itu robot Transformers 14 meter tingginya. Dia (Inwan) minta saya buat, sanggup enggak buat yang lebih tinggi sekitar 17 meter lebih. Saya langsung katakan sanggup," sebutnya. 

Dikatakannya, saat itu harapan Inwan membuat robot Transformers itu agar Indonesia tidak kalah dengan negara China. 

"Yang saya ingat kata-katanya itu, kita harus buat pak robot yang melebihi tinggi dari China. Indonesia jangan sampai kalah dengan China. Dari situ saya yakin dan sanggup membuatnya," ungkapnya. 

Bambang mengaku, langsung memulai pembuatan replika robot Transformers itu. Proses pembuatannya cukup panjang.

Sebab, pria yang mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi (STSRD) di Yogyakarta itu lebih banyak bekerja sendirian. 

"Mulanya buat body part, kepala, tangan dan bagian pundak, hingga kaki-kakinya. Bahannya semua dari barang bekas rongsokan mobil dan saya kerjakan sendiri," tuturnya.

Bambang menjelaskan, barang rongsokan mobil yang sudah tidak digunakan itu ada yang berasal dari dalam maupun beli diluar. 

"Ada beberapa mobil pickup rongsokan yang mesinnya hancur punyanya pak Inwan. Selebihnya, mobil bus bekas sampai ada sepeda motor itu beli diluar dalam kondisi yang rongsok tidak ada mesinnya," paparnya. 

Bambang menyebut, peralatan yang digunakan membuat replika robot itu hanyalah alat Las, gerinda, hingga alat- alat perkakas. 

"Gambaran pembuatannya dari mobil rongsokan yang utuh itu dicopotin cap mesinnya dan lain-lain. Kemudian saya ukur dan di Las hingga membentuk kepala dan tangan. Seperti itu saya kerjakan sendiri, tapi kadang dibantu sama asisten," tuturnya. 

Pria kelahiran Solo itu menuturkan, pembuatan replika robot Transformers itu selama 19 bulan lamanya. Setelah itu, baru kemudian membuat pondasinya. 

"Pekerjaan membuat robotnya itu lama 19 bulan. Setelah selesai itu, membuat pondasinya dari besi yang di cor dengan kedalaman 3 meter," imbuhnya. 

Bambang merinci, besi yang dibutuhkan untuk pondasi robot agar bisa kuat beridiri dua kaki sebanyak delapan batang.

"Rangka besinya itu sebagai pondasi itu di kaki kiri empat batang, dan kaki kanan empat batang. Semuanya di cor kedalaman 3 meter. Tapi kalau itu saya hanya memantau saja, ada orang yang mengerjarkan," paparnya.

Setelah pekerjaan itu selesai, baru kemudian pemasangan robot yang telah disiapkan untuk bisa berdiri tegak. 

"Ada 6 orang buat berdiriin robot cuma seharian. Mulai dari pukul 08.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Pemasangan robot dibantu juga dengan alat berat dari luar," katanya. 

Bambang menyebut, sekitar tahun 2016 bulan Februari robot itu telah selesai dan beridir tegak.  Kemudian sejak saat itu para warga banyak berdatangan. 

"Saya sampai sekarang sebenarnya masih enggak menyangka bisa turut terlibat banyak pembuatan robot Transformers itu sampai sekarang orang-orang pada menyukai," sebutnya. 

Dia menuturkan, tidak dikenakan biaya apapun bagi warga atau siapapun yang hendak selfie atau memfoto di replika robot Transformers itu. 

"Tidak ada biaya apapun. Warga datang foto kesini datang gratis. Karena pak Inwan tujuannya membuat robot itu untuk Indonesia, jadi untuk rakyat juga," sebutnya. 

Sayangnya, Poskota sudah 2 jam lamanya menunggu untuk bertemu Inwan sang pencetus replika robot Transformers setinggi 17,5 meter itu. 

Seorang penjaga keamanan setempat, Marta menyebut, Inwan adalah sosok yang memang dengan pekerjaan segudang. 

"Susah untuk bertemu beliau pak. Artis saja Soimah, Ruben Onsu sampai berkali-kali datang enggak bisa nemuin," sebutnya. (Ridsha Vimanda Nasution/Kontributor/win)

Berita Terkait

News Update