ADVERTISEMENT

Edukasi Tanpa Putus

Senin, 15 Februari 2021 06:00 WIB

Share
Edukasi Tanpa Putus

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

VAKSINASI Covid-19 di Indonesia sudah mulai dilakukan, namun masih pada kalangan terbatas. Baru kelompok nakes (tenaga kesehatan), lalu sebagian aparat TNI dan Polri yang menerima vaksin. Tercatat sudah 1 juta lebih warga Indonesia, sebagian besar nakes, yang menerima suntikan vaksin Sinovac buatan China.

Meski vaksinasi sudah dilakukan, namun sikap penolakan masih muncul di tengah masyarakat. Sikap gamang, cemas, bingung dan ketakutan berlebihan akhirnya memunculkan penolakan. Sikap ini bukan tanpa alasan. Sebagian masyarakat masih menolak karena minimnya pengetahuan mereka tentang vaksin Covid-19.

Minimnya pengetahuan tentang vaksin, disebabkan beberapa faktor, antara lain kurangnya sosialisasi. Padahal, masyarakat terutama di akar rumput membutuhkan edukasi tentang virus corona serta penanggulangannya. Kurangnya pemahaman akan sesuatu, menimbulkan sikap antipati.

Baca juga: Jangan Cuma Menyuruh Tapi Beri Contoh dan Fasilitasi

Faktor lain yang membuat masyarakat ragu, adalah derasnya informasi keliru baik tentang Covid-19 maupun vaksin. Disinformasi terus terjadi, dan hoaks tentang virus corona maupun vaksin Covid-19 setiap hari ramai berseliweran di dunia maya. Informasi simpang siur dan hoaks yang sumbernya tidak jelas terpaksa ditelan mentah-mentah oleh masyakarat akar rumput, karena memang edukasi juga amat minim.

Jadi, antara minimnya edukasi, rendahnya pengetahuan, terjadinya disinformasi serta sikap penolakan masyarakat, saling bertalian dan tak bisa dipisahkan. Di sinilah peran semua stake holder harus lebih dikuatkan.

Edukasi tanpa putus harus dilakukan pemerintah untuk mengasah pengetahuan masyarakat baik tentang Covid-19, pentingnya protokol kesehatan 3M serta soal vaksinasi. Hoaks yang berseliweran di media sosial juga harus cepat ditangkal secara masif agar tidak terjadi disinformasi. Keraguan masyarakat harus segera dijawab.

Baca juga: Lebih Ditegakkan dan Diperkuat

Lebih baik mengedepankan kebijakan preventif dengan cara mengedukasi masyarakat tanpa putus, ketimbang menjatuhkan sanksi terhadap warga yang menolak vaksinasi. **

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT