JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menargetkan Jakarta dapat menjadi kota berketahanan iklim pada 2030. Tak hanya secara mitigasi bencana, namun juga kesiapan dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Bersama sekitar 50 negara lainnya, tepatnya pada 25 Januari 2021 Jakarta pun bergabung dalam program1.000 Cities Adapt Now (1000CAN). Program tersebut, bagian dari Climate Adaptation Summit 2021.
"Kami juga juga menempatkan aksi penanggulangan dampak perubahan iklim sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) (2018-2022) dan Aksi Strategis Kota," tulis Anies pada akun Istagramnya.
Baca juga: Terpilih jadi Wakil Ketua C40 Cities, Anies akan Beri Arahan Penanganan Krisis Iklim
Untuk mencapai visi menjadi kota berketahanan tersebut, sambungnya, Pemprov DKI berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor, entitas, swasta dan organisasi nonpemerintah.
Beberapa upaya seperti membersihkan sungai, membuat sumur resapan, penampungan air hujan, serta merevitalisasi sejumlah waduk untuk menampung air.
"Di samping itu, Pemprov DKI juga membangun hutan kota, ruang terbuka hijau dan penanaman pohon untuk meningkatkan kualitas udara kota," ungkapnya.
Baca juga: Berikut Isi Program Naturalisasi ala Anies Terkait Penanganan Banjir di Jakarta
Tak hanya itu, sambungnya, guna meningkatkan kualitas udara dirinya pun mendorong warga untuk beralih ke transportasi umum sebagai sarana perjalanan. Sejumlah prasarana tranportasi dan mobilitas umum pun, terus dikembangkan.
"Kami juga mengerjakan perluasan MRT, BRT, LRT, revitalisasi trotoar, dan pengembangan jalur khusus sepeda di seluruh kota," beber Anies. (deny/ys)