Tepo seliro sebagai budaya warisan leluhur kita seakan semakin terkikis seiring jalannya waktu, terutama setiap menjelang Pemilihan Umum.
Walaupun 2024 masih tiga tahun lagi, mereka yang ingin bertarung sudah mulai pasang kuda-kuda dengan pasukan darat dan udara masing-masing. Di bawah dan tengah saling serang dan diatas saling berbagi.
Di pesawat balik ke Jakarta Rabu malam itu juga, terbayang beratnya kondisi anak cucu kita dikemudian hari.
Sudah sejatinya kita semua introspeksi diri dan hati, kembali kepada norma-norma kehidupan berbangsa yang diajarkan oleh para leluhur kita dengan mengutamakan tepo seliro, persatuan bersama dan kesejahteraan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan terutama dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini. (Azisoko)