JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi XI DPR-RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati memberikan catatatnya terkait dukungan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dimandatkan kepada PT. SMI.
Salah satu hal yang disebutkan dalam mandat yang diberikan adalah optimalisasi penyaluran fasilitas pinjaman daerah.
Berdasarkan progress yang disampaikan PT. SMI, sebanyak 28 Pemerintah Daerah telah menandatangani perjanjian peminjaman PEN Pemda per Desember 2020.
Baca juga: DPR Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Melalui Kontribusi BUMN
Jumlah peminjaman PEN Pemda dalam perjanjian tersebut senilai Rp19,13 Triliun dari total komitmen PT.SMI kepada pemerintah untuk pinjaman PEN Pemda sebanyak Rp72 Triliun.
"Mengingatkan agar PT. SMI melakukan evaluasi pada program ini serta evaluasi terhadap daerah yang tidak memanfaatkan fasilitas ini. Mungkin ada kendala atau pertimbangan tertentu yang perlu kita ketahui," ujarnya, Jumat (12/2/2021).
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga menyoroti investasi pemerintah untuk PT. Garuda Indonesia dan PT. Krakatau Steel.
Anis menyampaikan, berdasarkan informasi yang didapatkannya, kedua perusahaan ini tengah menanggung beban keuangan yang cukup besar.
Baca juga: Penyerapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Melebihi Rp100 triliun
Hutang yang dimiliki PT. Garuda Indonesia hampir mencapai Rp32 Trilyun, dan hutang yang dimiliki PT. Krakatau Steel sekitar Rp30 Triliun.
Anis kembali mengingatkan agar PT.SMI melakukan kajian tersendiri atas beban hutang yang dimiliki kedua BUMN ini. Ia pun meminta PT. SMI untuk mengkaji korelasi antara beban hutang kedua BUMN tersebut dan pemberian investasi pemerintah dalam program PEN kepada dua BUMN tersebut.