Ini Langkah Strategi KKP Minimalisir Dampak Perubahan Iklim Sektor Kelautan dan Perikanan

Jumat 12 Feb 2021, 16:00 WIB
Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja. (ist)

Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja. (ist)

"Sekaligus memastikan kehidupan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil,” tutur Sjarief.

Butuh strategi pengelolaan yang efektif dalam menekan perubahan iklim di sektor kelautan dan perikanan, di antaranya dengan sistem pengumpulan dan monitoring data yang efektif, proses pengelolaan berbasis sains adaptif, harvest control rules yang selaras dengan biomassa stok, dan pertimbangan komponen sosial-ekonomi dan ekosistem yang lebih luas, contohnya pendekatan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem.

"Di dalam sektor kelautan kita mengembangkan ocean based mitigation. Metode mitigasi berbasis laut itu menerapkan tidak hanya bagaimana untuk mereduksi emisi gas kaca, tetapi juga dalam memberikan paradigma yang sederhana kepada nelayan. Salah satunya dengan hilirisasi riset berbasis transformasi digital," ujarnya.

"KKP memiliki aplikasi Laut Nusantara yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan akses informasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) serta dilengkapi informasi cuaca laut dalam genggaman nelayan sehingga aktivitas penangkapan ikan lebih efektif dan efisien. Dengan aplikasi Laut Nusantara," terang Sjarif.

Baca juga: Kampung Tangguh Nusantara TNI-Polri untuk Lawan  dampak Covid-19 dan Perubahan Iklim

Laut Nusantara mempunyai basis informasi yang lebih lengkap dan real time, serta sumber data sepenuhnya disediakan secara kontinu. Aplikasi ini memberikan data-data yang akurat mengenai berbagai kebutuhan nelayan selama melaut, termasuk lokasi keberadaan ikan, data cuaca terkait kecepatan angin dan kondisi gelombang, perhitungan BBM, hingga fitur untuk panggilan darurat. 

Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur perbincangan yang bisa nelayan manfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai harga ikan tangkapan di pasar. Aplikasi ini merupakan teknologi terbarukan yang dapat diakses di manapun dan kapanpun, hal ini dinilai selaras dengan kultur dan kearifan Indonesia.

"Melalui aplikasi ini juga memungkinkan keberadaan kapal-kapal pelaku Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing dapat diketahui secara real-time, sehingga dapat segera ditindak lanjut dengan upaya penangkapan oleh patroli pengawasan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kolaborasi informasi dan teknologi dapat langsung membantu mengurangi penggunaan BBM," terang Sjarief. (rizal/ys)

Berita Terkait

News Update