ADVERTISEMENT

BKKBN Gandeng Kemenag Tangani Program Penurunan Stunting

Jumat, 12 Februari 2021 09:30 WIB

Share
BKKBN Gandeng Kemenag Tangani Program Penurunan Stunting

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka program penurunan stunting (kekerdilan pada anak).

Alasannya, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan Kemenag menjadi target utama untuk sosialisasi, karena menangani pernikahan.

"Terdata sedikitnya terlaksana ada 2 juta pernikahan setiap tahun, dan dari jumlah tersebut 1,6 pasangan (80%) mengharapkan kehamilan. Dari jumlah kehamilan tersebut ditemui 425 ribu stunting," kata Hasto di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta BKKBN Bergegas Kendalikan Stunting Melalui Program-program Strategis

Itu disampaikan Hasto usai bertemu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama, di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Seperti diketahui, Hasto diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Tim Pelaksana Penanganan Stunting.

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Anak stunting lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Hasil survei tahun 2019 sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting dan salah satu aspek penyebabnya adalah kondisi orang tua saat menyiapkan kehamilan.

BKKBN, menurut Hasto, juga sedang merancang aplikasi untuk pendaftaran calon pengantin yang perlu diisi tiga bulan sebelum tanggal pernikahan untuk mengetahui kondisi fisik dan mental para calon pengantin.

“Agar pada saat pernikahan nanti para pengantin sudah siap dari segi kesehatan tubuh maupun mentalnya. Apabila saat pemeriksaan ditemukan gejala kesehatan, akan dirujuk untuk melakukan pengobatan. Dengan begitu pada saatnya nanti mereka sudah siap," kata Hasto.

Baca juga: Hasto Diangkat Lagi Jadi Sekjen PDIP, Peluang Jadi Menteri Hilang?

Dia menambahkan, BKKBN tidak menghalangi pernikahan, justru mengharapkan pasangan yang akan menikah nanti kondisinya sehat dan anak-anak yang dilahirkan juga sehat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT