PBNU Menghormati Keputusan Muhammadiyah Lebih Dulu Tetapkan Awal Ramadhan

Kamis 11 Feb 2021, 08:06 WIB
Ketua Umum PBNU PBNU, Said Aqil Siroj. (ist)

Ketua Umum PBNU PBNU, Said Aqil Siroj. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menghormati keputusan PP Muhammadiyah yang telah menetapkan awal Ramadhan  dan Idulfitri 1442 H. 

Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu malam (10/02/2021). Dia juga berharap  tidak ada perbedaan antara Muhammadiyah dan NU dalam mengawali puasa dan berlebaran tahun ini. 

Said Aqil mengatakan dalam menetapkan awal Ramadhan, hari raya Idulfitri dan Idul Adha, NU menggunakan dua metode. Yakni berdasarkan hisab atau hitungan dan disempurnakan dengan rukyatul hilal.

Baca juga: Gus Nur Ditangkap, PBNU Berikan Dukungan Kepada Polri

"Artinya wujudul hilal tidak hanya dalam hitungan di atas kertas, tapi terlihat oleh mata. Sebab itu NU tidak perlu buru buru dalam menetapkan awal Ramadhan maupun Idulfitri ," terang Said Aqil. 

Dia mengatakan kalau hanya berdasarkan hisab, jangankan Ramadhan tahun ini, saratus tahun lagi juga bisa ditentukan. 

Menurutnya, dalam menatapkan awal 1 Ramadhan dan Idulfitri 1 Syawal, rujukan NU adalah Hadis Nabi Muhammad, yang berbunyi:  "Berpuasalah kamu setelah melihat bulan, dan berhari rayalah kamu setelah bulan." 

Baca juga: Silaturahmi ke PBNU, Kapolri Listyo Sigit Sinergikan Ulama dan Umara Jaga Kamtibmas

Sehingga hisab sebagai pengantar untuk melakukan rukyatul hilal. "Metode dan rujukan ini selama ini juga dijadilan landasan bagi pemerintah dan sebagian besar ormas Islam dalam menetapkan awal Ramadhan serta Idulfitri," tutur Said Aqil. 

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 1442 H jatuh pada tanggal 13 April 2021, dan Idulfitri 1442 H jatuh pada tanggal 13 Mei 2021. 

Penetapan awal Ramadhan berdasarkan pada hisab hakiki dan wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update