ADVERTISEMENT

Menahan Diri Tidak Berlibur

Kamis, 11 Februari 2021 06:00 WIB

Share
Menahan Diri Tidak Berlibur

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LIBUR panjang akhir pekan (long week end) Imlek 12 Februari 2021, menjadi ancaman baru bagi dunia kesehatan. Karena dikhawatirkan akan muncul ledakan baru penularan Covid-19. Berkaca pada momen libur panjang sebelumnya, lonjakan kasus positif dan kemunculan klaster-klaster baru tidak bisa dihindari usai warga berlibur ke luar kota.

Sebagian warga yang mempunyai kesadaran tinggi, akan memilih di rumah saja karena situasi pandemi Covid-19 masih belum aman. Tetapi banyak juga yang tetap berencana liburan ke luar kota. Berlibur ke luar kota di tengah pandemi, boleh-boleh saja. Tetapi, kalangan epidemologi menilai, liburan ke luar kota di saat pandemi sangat berisiko.

Meski patuh pada protokol kesehatan 3M, belum menjamin pelancong bebas dari penularan. Karena kasus pandemi Covid-19 sampai kini belum juga melambat, dan semua daerah di Indonesia belum aman dari ancaman penularan virus corona  meski berstatus zona hijau. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, hingga Rabu (10/2/2021) kasus positif secara nasional menembus angka 1.183.555, meninggal dunia 32.167 orang dan angka kesembuhan mencapai angka 982.972.

Baca juga: Lebih Ditegakkan dan Diperkuat

Pemerintah telah melakukan berbagai jurus untuk menekan angka penularan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.  Mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), lalu PSBB berskala mikro, disusul PSBB transisi, dan kini diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Penegakan hukum bagi pelanggar PSBB juga dilakukan. Namun, Covid-19 tak kunjung lenyap.

Salah satu penyumbang lambatnya penurunan kasus Covid-19, adalah perilaku masyarakat. Rendahnya disiplin pada protokol kesehatan, merasa diri kebal, rendahnya kesadaran untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, termasuk tetap bepergian keluar rumah maupun keluar kota, berkontribusi besar terhadap melonjaknya kasus positif Covid-19.

Potensi klaster baru wabah virus corona bisa muncul dari mana saja, selama ada interaksi antar warga. Publik harus berkaca pada kasus Covid-19 Agustus lalu yang melonjak tajam. Pasca libur Agustusan, angka positif corona di DKI melonjak setelah warga yang berlibur keluar kota kembali ke Jakarta. Klaster-klaster baru bermunculan, dan penularan terjadi secara masif.

Baca juga: Tak Ada Lockdown Akhir Pekan Tak Berarti Bebas Bepergian

Trend lonjakan kasus pasca libur panjang, harus jadi pelajaran berharga. Saat libur HUT RI Agustus tahun lalu, kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan naik 58 - 118% pada pekan ketiga Agustus dengan rentang waktu 10-14 hari. Libur panjang pekan ini, tahan diri dari hasrat berlibur keluar kota. Lebih bermanfaat liburan di rumah, melakukan hal-hal positif demi kesehatan keluarga. **

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT