Miris ! Pasca Rumahnya Hangus Terbakar, Lansia Ini Sudah Setahun Tinggal di Gubuk Berdinding Terpal

Rabu 10 Feb 2021, 09:38 WIB
Relawan Respek Peduli Kabupaten Lebak melakulan peninjauan ke lokasi rumah Mak Heni (ist)

Relawan Respek Peduli Kabupaten Lebak melakulan peninjauan ke lokasi rumah Mak Heni (ist)

LEBAK,  POSKOTA.CO.ID –  Sungguh malang nasib Mak Heni (55) warga Kampung Buana, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.

diusia nya yang sudah memasuki lanjut  usia (Lansia) ini, Ia harus tidur diataskan anyaman bambu atau amben pada sebuah gubuk  yang berada di Kampung Buana itu.  

Mak Heni diketahui tidak tinggal sendiri pada gubuk tersebut,  namun bersama kedua anaknya. 

Lebih setahun lamanya mereka terpaksa harus  tinggal pada sebuah gubuk berukuran sekitar berukuran sekitar 2,5 meter x 2,5 meter itu, lantaran rumah mereka sebelumnya telah ludes dilalap api menjelang hari raya Idul Fitri, 8 Juni 2019 lalu.

Baca juga: Setelah BPOM Beri Izin, di Puskesmas Kramat Jati Tenaga Kesehatan Lansia Mulai Mendapatkan Vaksin

"Rumah beliau dan isinya habis terbakar tidak ada yang tersisa. Dari musibah itu, sudah setahun lebih Bu Heni dan 2 anak laki-lakinya tinggal di sana (Gubuk-red)," kata Delima Humairo Koesnady, Relawan Respek Peduli Kabupaten Lebak, Rabu (10/02/2021)

Gubuk berdinding terpal yang menjadi tempat tinggal Mak Heni dan kedua anaknya berada di antara sisa-sisa tembok bangunan rumahnya.

"Anak kedua Bu Heni mengalami luka bakar cukup serius akibat kebakaran itu. Buat kebutuhan sehari-hari keluarga mereka hanya mengandalkan dari anak pertamanya yang tenaga honorer," ujar Delima.

Baca juga: Belum Tersentuh Program Rutilahu, Rumah Ini Ambruk Diterjang Angin

Masyarakat sekitar yang peduli terhadap kondisi keluarga Mak Heni membantu dengan beberapa material agar Mak Heni bisa segera memiliki tempat tinggal yang layak kembali.

"Ada 7 sak semen, 30 lembar asbes,  beberapa batang kayu, dan material lain. Katanya pernah dapat bantuan dari kepala desa Rp2 juta. Jadi emang belum bisa membangun karena masih banyak material yang dibutuhkan," tutur Delima.

Berita Terkait
News Update