ADVERTISEMENT

Kejamnya Manusia Pada Sesama

Rabu, 10 Februari 2021 09:45 WIB

Share
Kejamnya Manusia Pada Sesama

SEKITAR tahun tujuh puluhan, ada kasus pembunuhan yang menghebohkan masyarakat di ibu kota. Kekejaman pelaku menghabisi korban. Dengan mutilasi tubuh, istilah yang kayaknya baru dikenal pada waktu itu, yakni bukan artinya, tapi tubuh korban dicincang sedemikian rupa oleh pelaku. Dan viral dengan nama kasus pembunuhan ‘Mayat potong 13’ 

Bukan mau membenarkan kasus dengan angka ‘13’ yang penuh mitos, tapi yang jelas sampai sekarang masih misterius. Artinya belum terungkap siapa pelakunya. Maka, kasus serupa dengan mutilasi sering terjadi. Para pelaku yang tertangkap, mengungkap bahwa apa yang dilakukan sengaja untuk mencoba menghilangkan jejak.

Kekejaman manusia kalau dipikir memang sangat nggak masuk akal. Bayangkan saja, orang menganiaya dengan sebegitu kejamnya pada sesamanya. Menembak, membacok, menusuk, memukul dengan benda tumpul kayu, besi atau batu.

Baca juga: Angka-angka Penuh Makna

Nggak sampai di situ, pelaku juga memotong-motong tubuh korban kayak mecincang daging hewan. Apa yang ada di pikirannya, ya? Ketika dia melakukan itu, padahal  korban adalah orang yang dikenalnya, misalnya?

Begitulah manusia ketika sedang melakukan kejahatan, nggak mikir itu jahat, keji. Pokoknya, cras, cros, cras, cros! Puas, dah! 

Belakangan juga ada pembunuhan sadis, yang korbannya adalah keluarga dalang. Satu kelarga dibantai. Sang dalang, Anom Subekti, istri, anak dan cucunya yang masih kecil, di rumah dan sanggar seninya di Rembang. Coba bayangkan, dengan kekuatan apa ya, orang bisa membantai orang lain kalau bukan dirasuki setan?

Baca juga: Partai Barisan Sakit Hati, Ambyar

Katakanlah jika pelaku dendam, apakah harus diselesaikan dengan membunuh? Tidak adakah, kata kompromi musyawarah untuk menyelesaikan masalah?

Ah, manusia, mengapa masih saja ada yang jahat pada sesamanya? (massoes) 

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT