JAKARTA - Kegiatan bersih-bersih vihara atau klenteng menjadi tradisi yang biasa dilakukan guna menyambut perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina. Namun karena adanya pandemi Covid-19, kini aktivitas tersebut dilaksanakan tanpa mengundang keramaian.
"Karena bersih-bersih terkadang memakai orang terlalu banyak, (hal itu) dapat melanggar protokol kesehatan," jelas Andreas (74) pengurus Vihara Amurva Bhumi yang berlokasi di Jalan Pasar Lama, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2021).
Menurut pengurus Vihara Amurva Bhumi, makna bersih-bersih menjelang Imlek bukan hanya momen untuk membersihkan vihara saja, tapi juga membersihkan diri dari tindakan atau perilaku buruk.
"Yang diutamakan dalam norma ibadah adalah kita membersihkan diri kita dari faktor hal atau perbuatan yang kurang baik,” kata Andreas.
“Jadi kita mengoreksi apakah diri kita di tahun yang lampau banyak berbuat yang tidak baik. Maka, kita harus mengubahnya di tahun yang akan datang," tandasnya.
Pembersihan diri itulah, menurut dia menjadi makna sejati dari aktivitas bersih-bersih yang biasanya dilaksanakan.
"Yang kita pentingkan adalah internal pribadi kita, kita usahakan diri kita itu menjadi lebih baik dalam berperilaku," ujarnya. (Cr02/win)