ADVERTISEMENT

Jangan Lengah Ancaman Banjir

Senin, 8 Februari 2021 06:00 WIB

Share
Jangan Lengah Ancaman Banjir

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

WILAYAH Jawa Tengah saat ini sedang dilanda banjir bandang. Hujan deras membuat sungai-sungai meluap, ditambah banjir rob hingga membuat Kota Semarang serta kota-kota lainnya terendam banjir setinggi satu meter lebih. Sejumlah area publik seperti stasiun, pasar bahkan rumah sakit tak luput dari terjangan banjir. Aktivitas warga pun lumpuh.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir, banjir bandang di Semarang akibat hujan ekstrem. Curah hujan yang tinggi ini disebut twejadi 50 tahun sekali. Banjir di Kota Semarang dan wilayah lainnya di Jawa Tengah kali ini menjadi yang terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Musibah yang terjadi di Jawa Tengah mengingatkan pada bencana banjir di wilayah Jabodetabek setahun silam. Hujan sangat ekstrem melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Provinsi Banten dalam waktu bersamaan pada 31 Desember 2019 malam hingga esok harinya, 1 Januari 2020.

BMKG mencatat curah hujan ekstrem di Jalarta saat itu intensitasnya mencapai 377 mm/hari, terjadi merata dengan durasi yang lama, dan ini pertama sejak tahun 1866 atau 150 tahun silam. Gubernur Anies pun kena getahnya, dihujat habis-habian bahkan digugat ke pengadilan lantaran dinilai tak becus menangani banjir.

Derita yang dirasakan warga Jabodetabek dan Banten kala itu, kini dialami saudara-saudara kita di Jawa Tengah. Musibah bencana alam bisa menimpa siapa saja, karena tidak ada yang bisa memprediksi. Yang harus dilakukan masyarakat saat ini adalah galang solidaritas untuk meringankan korban bencana.

Wilayah Jakarta hingga awal Februari ini masih relatif ‘aman’ dari banjir. Hujan deras seharian di Jakarta, Minggu (8/2/202) memang menimbulkan genangan di sejumlah ruas jalan dan permukiman. Meski Jakarta masih aman dari banjir, bukan berarti pemerintah daerah dan masyarakat berleha-leha dan abai. Karena beberapa titik di wilayah Bekasi telah dikepung banjir dan terendam cukup tinggi hingga mencapai 1,5 meter.

Tingkatkan terus kewaspadaan, perkuat koordinasi sesama stake holder dan semua komponen masyarakat supaya siaga menghadapi bencana. Kita semua tidak ingin dilanda bencana. Namun fenomena alam tak bisa dicegah. Kita hanya bisa mencegah dampak buruk yang ditimbulkan. Karenanya jangan lengah. **

ADVERTISEMENT

Reporter: Winoto
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT