"Saya mengucapkan terima kasih kepada SMSI yang sudah memberikan sumbangsih jalan dan sarana sanitasi kepada masyarakat," ujarnya.
Risma mengatakan, kondisi sarana sanitasi yang baik sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dasar masyarakat. Karena kondisi sanitasi yang kurang baik akan berdampak pada penyebaran penyakit penular seperti Demam Berdarah (DBD) dan lain sebagainya.
"Saya masih ingat ketika masa pertama-tama menjabat sebagai Walikota Surabaya yang setiap Desember sampai Januari RS di sana selalu penuh dengan pasien diare dan DBD. Setelah diteliti ternyata sarana sanitasinya sangat memprihatinkan," katanya.
Baca juga: Pemulung Penghuni Tempat Sampah Setuju Direlokasi Mensos Risma Asal Ada Syaratnya
Setelah mendapati kasus seperti itu, lanjut Risma, dirinya kemudian melakukan pembangunan sanitasi di 1.000 lokasi setiap tahunnya.
"Hasilnya alhamdulilah pada tahun 2019 kemarin Surabaya dinyatakan sebagai wilayah yang steril dari kawasan kumuh," imbuhnya.
Jika ingin menghilangkan kawasan kumuh, Risma memberikan saran agar Pemerintah Daerah (Pemda) serta Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten agar lebih mendahulukan pembangunan sarana-sarana umum yang ada di kampung.
"Kantor saya itu tidak pernah dilakukan pembangunan selama hampir lima tahun, karena saya mendahulukan pembangunan yang urgen dulu seperti sarana sanitasi, Puskesmas serta ruas jalan desa," pungkas Risma. (luthfi/kontributor/ys)