ADVERTISEMENT

Presiden Jokowi dan PM Malaysia Prihatin dengan Situasi Politik di Myanmar

Sabtu, 6 Februari 2021 10:38 WIB

Share
Presiden Jokowi dan PM Malaysia Prihatin dengan Situasi Politik di Myanmar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Situasi Myanmar menjadi pembicaraan  Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin, saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (05/02/2021). 

Keduanya merasa prihatin  mengenai perkembangan  politik di Myanmar.

"Kita prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar dan kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama PM Muhyiddin Yassin di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.

Baca juga: Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Tan Sri Muhyiddin Yassin, Titip WNI di Malaysia

Presiden menilai penting bagi semua negara anggota untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi hak asasi manusia, dan pemerintahan yang konstitusional.

 "Sebagai satu keluarga, kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Chair ASEAN guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar," imbuhnya.

Sementara itu, PM Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa Malaysia juga memandang serius keadaan politik saat ini di Myanmar dan mendukung digelarnya pertemuan para menteri luar negeri ASEAN.

Baca juga: Serahkan Surat Kepercayaan ke Presiden Jokowi, 7 Dubes Negara Sahabat Resmi Bertugas di Indonesia

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan sebuah langkah mundur dalam proses demokrasi di Myanmar.

Kerusuhan politik di Myanmar dikhawatirkan dapat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN," ujar PM Muhyiddin. (johara/tri)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT