Gegara Pandemi Covid-19, 50 Pedagang di Pasar Rangkasbitung Gulung Tikar Karena Sepi Pembeli

Jumat 05 Feb 2021, 09:23 WIB
Kondisi di pasar rangkasbitung banyak kios tutup karena bangkrut.(yusuf)

Kondisi di pasar rangkasbitung banyak kios tutup karena bangkrut.(yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID –  Pandemi Virus Covid-19 berkepanjangan sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina pada Januari 2020 lalu berdampak pada sektor ekonomi masyarakat.

Di Kabupaten Lebak sendiri, Pandemi Covid-19 tersebut telah menyebabkan sebanyak 50 pedagang yang berjualan di kios atau lapak di Pasar Rangkasbitung terpaksa gulung tikar atau bangkrut.

Mereka bangkrut karena sepinya pembeli selama masa Pandemi Covid-19 ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabis Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Dedi Setiawan.

Baca juga: Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Menurun Drastis Akibat Dihantam Pandemi Covid-19

Katanya, faktor kurangnya modal dan sepinya pembeli, disebut-sebut sebagai faktor utama puluhan lapak tersebut gulung tikar.

"Sejak bulan Januari kemarin, banyak pedagang yang gulung tikar selama masa Pandemi Covid-19 ini. Mereka gulung tikar mungkin karena kurangnya modal dan sepinya pembeli," kata Dedi kepada Pos Kota, Jum'at (05/02/2021).

Lebih jauh, Ia menyebut, para pedagang yang gulung tikar tersebut tersebar di 6 blok yang berada di pasar Rangkasbitung.

Dari ke 6 blok tersebut, dampak paling parah dirasakan oleh para pedagang di Blok E dan F. Dimana, minat beli di dua blok tersebut sangat rendah, sehingga banyak pedagang yang terpaksa gulung tikar.

Baca juga: Imlek di Tengah Pandemi, Menag Imbau Rayakan secara Virtual dan Sederhana

"Blok E itu kan blok basah, yang artian blok yang menjual ikan-ikan basar, serta ikan asin. Sementara blok F lapak kering yang terdiri dari lapak baju dan sepatu. Dikedua blok itu yang paling banyak gulung tikar," katanya.

Berita Terkait
News Update