Punya Bini Disebut Bujang Ternyata, Babu Diterjang

Kamis 04 Feb 2021, 07:30 WIB

MUJITO (33), ternyata pejuang kemanusiaan juga. Untuk meningkatkan martabat pembantunya, Ninin (20), mau dinikahi sendiri. Tentu saja istri keberatan, tapi rupanya Mujito bersikeras, sehingga Ny. Tatik (30) berniat mengalah saja. Biarlah nantinya Mujito digelari sebagai lelaki bujang, dalam arti babu-babu diterjang!

Meningkatkan status dan harkat seorang pembantu, sungguh pekerjaan mulia. Misalnya, kini istilah pembantu diganti pemerintah menjadi asisten rumah tangga. Ini memang sebutan yang lebih manusiawi ketimbang istilah TKW domestik. Paling celaka adalah jika meningkatkan status pembantu justru untuk kepentingan sendiri, istilah kasarnya menikahi seorang pembantu karena demi kepuasan syahwati.

Mujito warga Surabaya, rupanya termasuk lelaki yang demikian. Dia kesengsem dengan  pembantu sendiri, gara-gara kurang memperoleh perhatian dari itri. Maklumlah, Ny. Tatik istrinya bukanlah ibu rumah tangga biasa yang tahunya mamah karo mlumah. Dia adalah seorang ibu dari anak-anaknya, tapi juga wanita karier yang pekerja kantoran.

Baca juga: Buruk Muka Cermin Dibelah, Dia Selingkuh Istri Difitnah

Sebagai wanita karier yang berangkat kerja pukul 06:00 dan tiba di rumah baru pukul 18:00, menjadikan tugas pokok Tatik sebagai ibu rumah tangga kurang tertangani. Anak-anak hanya diserahkan kepada pembantu, begitu pula soal masak, mencuci dan bersih-bersih rumah. Praktis dia hanya melayani suami di ranjang, itupun tak maksimal karena alasan capek dan ngantuk.

Di rumah ada pembantu satu, tapi multi fungsi. Ninin tak hanya masak dan mencuci, tapi juga bersih-bersih rumah, termasuk momong anak. Sedangkan Tatik karena berangkat terlalu pagi menyaingi Bu Risma saat masih jadi Walikota Surabaya, tak pernah mempersiapkan sarapan buat suami, atau baju yang akan dikenakan Mujito hari itu ke kantor. Pokoknya swalayan sajalah.

Kebetulan Ninin ini pembantu yang berwajah cantik dan berbodi seksi, sehingga penampilannya sama sekali tidak mengindikasikan dirinya seorang TKW domestik. Kalau dipoles barang sedikit saja, dia bisa dikasting dan ikut main sinetron Ikatan Cinta yang bikin heboh para kaum ibu itu.

Baca juga: Nikahi Janda Jago "Kasur" Akhirnya Memilih Mundur

Setidaknya penampilan Ninin telah mengikat tali batin sang majikan, Mujito. Masalahnya, pembantu yang suka pakai daster sehari-hari itu suka tampil seronok di depan majikan. Entah roknya yang tersingkap, atau belahan dada Ninin yang menantang mata lelaki Mujito. Sang majikan sering senut-senut gara-gara dapat pemandangan seronok yang serba menantang itu.

Rupanya Ninin juga perempuan ganjen. Tahu diperhatikan majikan justru semakin banyak gaya. Duduk di depan majikan pura-pura gatel, sehingga pahanya digaruk-garuk, untuk menampakkan pahanya yang mulus laksana jalan tol Surabaya-Gempol. Tentu saja Mujito jadi salting; mau dilihat takut dosa, nggak dilihat masa ada “rejeki” mata dilewatkan saja?

Kemesraan Mujito-Ninin lama-lama terdeteksi oleh Tatik. Jangan-jangan mereka telah berbuat melampui batas. Tapi Tatik tak mau juga menuduh suaminya sebagai bujang alias babu-babu diterjang. Untuk menggertak suami, Tatik pernah berencana mau mem-PHK Ninin dan digantikan pembantu wanita berusia oversek. Tapi ternyata Mujito keberatan. “Oo, jadi sampeyan memang ada apa-apanya ya sama Ninin?” tuduh Tatik dan ternyata Mujito diam membisu.

Baca juga: Istri Jauh di Kota Malang Mobil Pun Dipakai Goyang

Ketimbang makan hati, Tatik pun mulai berwacana, ingin mengalah saja alias menggugat cerai ke Pengadilan Agama. Biarlah dia membesarkan kedua anaknya, toh sudah punya sumber penghasilan sendiri. Biarlah nantinya Mujito menikahi Ninin, jika niatnya memang ingin meningkatkan derajat dan status pembantunya.

Menaikkan status pembantu, kok mau “dinaiki” sendiri! (jpnn/gunarso ts)

Berita Terkait
News Update